Berdasarkan pengalamannya selama ini, Syam mengatakan, "Siapa pun gubernurnya gak akan bisa nahan banjir kecuali mengatasinya."
Syam merasa semua Gubernur dan jajarannya gagal total dalam penanganan sebelum, saat dan pascabanjir. Cara para Gubernur Jakarta dari tahun 1996 sampai sekarang menurutnya tidak efektif.
"Pemerintah Provinsi DKI lebih memfokuskan bantuan diarahkan ke titik-titik 'famous' seperti Bidara Cina, Kampung Melayu dsk," ujarnya.
Ia meminta pemerintah juga memperhatikan wilayah lain yang sama parahnya terkena banjir. Seperti Condet, Rawa Jati, Rawa Sepat, Cawang.
Syam bahkan mengaku, "Dari jadi korban banjir tahun 1996 gue sama sekali gak ngerasain namanya bantuan dari Pemprov DKI kecuali bantuan dari PMI, Ormas-ormas, anak-anak mahasiswa, para donatur pribadi, kawan-kawan, para kolega, dll."
Warga Jakarta yang langgangan terkena banjir ini juga kesal dengan orang-orang yang hanya bisa berkoar-koar di media sosial dan saling menyalahkan.
"Gua sebagai korban banjir dari tahun ke tahun gak pengen nyalahin siapa pun Gubernurnya," kata Syam yang juga mengaku bukan pendukung fanatik Anies Baswedan.
Ia berharap pihak Pemprov DKI Jakarta bisa lebih perhatian terhadap keluhan korban banjir di daerah lain. Syam juga meminta agar sistem distribusi bantuan lebih baik lagi.