"Sampai tanggal 9 Januari 2020 pukul 21.00 WIB, Jumlah email yang masuk sudah mencapai 600 laporan, dari data tersebut yang sudah berhasil terinput sebanyak 243 pelapor," kata koordinator Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020, Alvon Kurnia Palma.

Mantan Direktur YLHBI itu menyebut nilai total kerugian dari para pelapor mencapai Rp 43,32 miliar. Untuk nilai kerugian terkecil tercatat Rp 890 ribu dan terbesar Rp 8,7 miliar.
Berdasarkan wilayah, pelapor terbanyak berdomisi di Jakarta Barat dengan total mencapai 120 orang atau 49 persen dari total pelapor yang teridentifikasi. Mereka mengadukan banjir melanda Kecamatan Cengkareng (34 orang), Kebon Jeruk (31 orang), dan Kembangan (15 orang).
Diikuti area Jakarta Timur sebanyak 52 orang atau 21 persen pelapor. Menurut Alvon, aduan terbanyak datang dari korban yang tinggal di Pulogadung, yaitu 12 orang.
"Terdapat 49 kecamatan yang telah melapor," ujar dia tanpa merincinya.
Sebelumnya, Tim Advokasi Banjir Jakarta 2020 membuka pendaftaran bagi warga terdampak banjir untuk mengajukan gugatan class action terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Gugatan ini diinilai perlu guna mencegah terjadi kembali dampak buruk dan kerugian akibat banjir di Ibu Kota.

Terakhir, pekan depan Anies diancam akan didemo dengan tuntutan penurunan dari kursi gubernur DKI.
Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung berencana melakukan aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa pekan depan tepatnya 14 Januari 2020. Aksi tersebut ditujukan untuk Anies Baswedan.
Berdasarkan agenda yang diterima, aksi tersebut mengundang elemen masyarakat lainnya untuk turut hadir menyampaikan pendapat dan kekecewaan mereka terhadap Anies yang dinilai gagal menangani banjir di Jakarta.
Baca Juga: Gubernur BI: Banjir Jakarta dan Lainnya Sebabkan Harga Beras Naik
Dalam aksinya pekan depan, mereka bakal menuntut Anies untuk mundur.
"Korban nyawa saudara-saudara kita yang hanyut saat banjir, kerugian harta benda. Selama dua tahun, tidak ada hasil kerja yang bagus untuk kita. Bersuaralah, bergeraklah, Anies harus mundur," tulis agenda aksi tersebut seperti dikutip Suara.com.

Adapun mereka yang direncanakan akan memberikan orasi di dalam aksi, yakni Abu Janda, Dewi Tanjung, Effendi Achmad, dan Sisca Rumondor. Saat dikonfirmasi, Dewi Tanjung membenarkan ihwal rencana aksi yang melibatkan dirinya tersebut.
"Insyaallah iya betul," kata Dewi Tanjung saat dihubungi Suara.com.
Semwntara itu sebagai tim penggerak, tertulis di dalam agenda, di antaranya Sisca Rumondor (penggagas - Bunda Milenial), Ahi (Bara Baja), Nancy & Oscar (Manguni), Nanda Abraham (ASJBI), Harry (DAG), serta Alex Katam (GBIK).
Untuk diketahui, Dewi Tanjung pernah membuat pernyataan kontroversial terkait kasus yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan.