Suara.com - Konten yang berkaitan dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman banyak tersebar di media sosial. Namun di antaranya ada yang menimbulkan perdebatan.
Seperti konten yang dibagikan dalam unggahan akun Facebook Bilal Ar Robah pada Jumat (10/1/2020).
Bilal Ar Robah juga menambahkan narasi yang intinya mengatakan Ketua KPU, Arief Budiman mengaku disuap Megawati, seperti berikut.
“Arief budiman sudah mulai pasang kuda-kuda lur. Takut kena ciduk KPK, arief budiman mengaku di suap megawati 2 trilyun dan di ancam agar memenangkan partainya di pilplres 201.”
Ia mengunggah tautan berita dari cnnindonesia.com. Unggahan itu telah mendapat 958 respon, 352 komentar dan dibagikan 2,9 ribu kali ketika tampilan layar diambil.
Benarkah Arief Budiman mengaku disuap Megawati Rp 2 Triliun?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id --jaringan Suara.com konten yang disebarkan oleh akun Facebook Bilal Ar Robah adalah tidak benar.

Judul berita yang asli dari cnnindonesia.com tersebut adalah “Ketua KPU Mengaku Dapat Ancaman Selama Pemilu 2019” yang diterbitkan pada Kamis, 13 Juni 2019.
Baca Juga: Pemkot Depok Razia LGBTI, Amnesty Internasional: Kejam dan Tak Manusiawi
Sementara foto dalam artikel tersebut merupakan karya Jurnalis Antara, Indrianto Eko Suwarso.
Artikel ini tidak ada redaksi yang menyebutkan bahwa Ketua KPU, Arief Budiman mengaku disuap Megawati dengan jumlah uang Rp2 triliun. Berikut kutipan beritanya.
Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengaku mendapat ancaman selama penyelenggaraan Pemilu 2019. Ancaman yang diterima lebih masif dibanding saat menjadi Komisioner KPU pada 2014.
“Kualitas ancamannya, kualitas tekanannya, tapi kalau sekarang kan lebih masif di media sosial. Jadi tiap hari ya bukan hanya ratusan, tapi mungkin bisa ribuan yang keberatan, mencaci maki, mengolok-olok,” kata Arief saat dihubungi wartawan, Kamis (13/6).
Ia mengaku ancaman-ancaman kepada dirinya dilancarkan via pesan singkat kepada dirinya. Namun, sejauh ini belum ada ancaman yang dilakukan secara serius.
Kendati mendapat banyak ancaman, ia merasa masih aman dengan kondisi saat ini. Apalagi, menurut dia, setiap komisioner KPU mendapat perlindungan khusus dari kepolisian.