Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mendesak agar Polda Sumatera Barat segera menangkap pemakai jasa PSK yang digerebek oleh anggota DPR RI Andre Rosiade. Ia mendesak agar keadilan dapat ditegakkan.
Hal itu disampaikan oleh Ferdinand melalui akun Twitter miliknya @ferdinandhaean2. Penangkapan pemakai jasa PSK berinisial NN itu dilakukan untuk membuktikan kebenaran.
"Saya mendesak Polda Sumbar agar juga menangkap laki-laki yang menggunakan jasa NN ini. Tegakkan hukum dengan adil dan benar @DivHumas_Polri," kata Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Rabu (5/1/2020).
Setelah penangkapan dilakukan, maka akan dilakukan konfrontasi pengakuan di hadapan penyidik. Menurut Ferdinand, hanya cara itu yang bisa dipakai untuk membuktikan skandal penggerebekan tersebut.

"Jika ternyata pengakuan NN benar, maka pernyataan ini gugur dan bisa berimplikasi hukum," ujar Ferdinand.
Ferdinand mengaku prihatin dengan skandal penggerebekan PSK itu. Baginya, penjebak NN jauh lebih buruk dari NN yang profesi sebagai PSK.
"Selamat pagi NN, meski yang kamu lakukan salah berprofesi sebagai PSK tapi bagi saya yang kamu alami dijebak seperti ini jauh lebih buruk penjebaknya daripada kamu yang PSK," ungkapnya.

Andre Rosiade membantah
Andre Rosiade membantah ikut terlibat dan merencanakan penggerebekan terhadap NN, perempuan berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai PSK di Kota Padang, Sumatera Barat.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fosil Tengkorak Hiu Berumur 300 Juta Tahun
Andre, berdasarkan keterangan Polda Sumbar, menyuruh orang, mulai dari memesan NN melalui aplikasi MiChat, hingga memesan kamar di hotel.
Namun, Andre kepada Suara.com, Selasa (4/2/2020), menegaskan bukan dirinya yang memesan NN.
"Kan udah gua jelasin di situ, bahwa pertama gua gak pernah mesen, tidak pernah nama gua mesen. Kan bisa dicek di resepsionis, ada gak nama gua datang ke resepsionis, datang bayar, enggak ada," kata Andre, Selasa sore.
Andre mengklaim, hanya menyerap aspirasi masyarakat yang merasa diresahkan praktik prostitusi online melalui apkikasi MiChat.
"Jadi begini, prostitusi online itu fakta dan nyata, yang selama ini coba untuk ditutup-tutupi. Jadi gua hanya mendengarkan aspirasi masyarakat di Sumatra Barat yang sudah resah. Prostitusi ini merajalela di Sumatra Barat, karaoke ilegal banyak, orang jual miras ilegal banyak, lalu prostitusi online banyak."
Makanya, kata dia, “Karena laporan masyarakat, gua mengajak polisi, gua laporkan ke polisi, pak ini aplikasi MiChat dipakai untuk porstitusi online, ya sudah kita buktikan bersama-sama. Polisi yang gerebek di dalam dan memang terbukti ditahan oleh polisi. Coba tanya dong sama polisi, udah berapa kali yang bersangkutan transaksi," kata Andre.