Tak Diajak Pulang ke Natuna, Masih Ada TKI Ilegal Terisolasi di Wuhan China

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 05 Februari 2020 | 17:46 WIB
Tak Diajak Pulang ke Natuna, Masih Ada TKI Ilegal Terisolasi di Wuhan China
Orang-orang yang memakai masker wajah saat membeli makanan di pasar, Wuhan, Cina, Minggu (26/1). [Hector RETAMAL / AFP]

Direktur Perlindungan WNI di Kemlu, Judha Nugraha, menyebut KBRI di Beijing telah memberi pengumuman kepada seluruh warga Indonesia di China.

Saat dikonfirmasi terkait keberadaan sejumlah buruh migran ilegal asal Indonesia di Wuhan, Judha berkata "harus memverifikasi dahulu informasi itu".

"KBRI sebelumnya sudah memberikan pengumuman agar WNI yang tinggal di wilayah karantina, termasuk Wuhan, agar segera lapor diri melaliu hotline KBRI Beijing," ujar Judha, Rabu siang.

'Berdaya mandiri'

Indah Morgan, seorang pegiat buruh migran di Shanghai, menyebut pemerintah China tidak mengeluarkan visa kerja bagi pekerja domestik. Mayoritas buruh migran Indonesia di China disebutnya datang dengan visa turis dan bekerja tanpa dokumen resmi.

Izin keluar China bagi orang-orang tanpa visa, kata Indah, harus ditebus hukuman kurungan penjara. Durasinya tergantung waktu lebih tinggal di China.

Indah tergabung dalam grup perbincangan di aplikasi WeChat yang berisi buruh migran perempuan Indonesia dari berbagai kota di China.

Sejak Wuhan ditutup otoritas China, buruh migran asal Indonesia menyebut kota itu seperti kota mati, tanpa aktivitas massa di ruang publik.

Dalam beberapa pekan terakhir, Indah mengaku melihat kecemasan di antara asisten rumah tangga asal Indonesia tersebut.

Baca Juga: Ternyata Prabowo Kecewa saat Datang ke Natuna Lihat WNI dari Wuhan

"Setiap rabu pertama dan ketiga setiap bulan, ada konferensi online. Di situ kekhawatiran mereka jelas ada. Tapi mereka terbatas karena tidak memiliki paspor dan visa. Mereka tidak pegang apa-apa," kata Indah.

Namun dalam perbicangan di grup pesan singkat itu pula, kata Indah, para buruh migran asal Indonesia saling menguatkan psikologis satu sama lain, termasuk membantu rekan yang kesulitan biaya saat jatuh sakit.

"Kita seharusnya tidak mengikuti kekhawatiran itu dan segera mengganti pikiran bahwa kita punya agama dan tujuan untuk bertahan di China," kata Indah mengulang salah satu penggalan perbincangan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, satu buruh migran Indonesia di Singapura telah dinyatakan terinfeksi virus corona. Adapun sebanyak 238 WNI yang dipulangkan dari Wuhan kini masih menjalani observasi medis selama 14 hari di Natuna.

Merujuk catatan Badan Kesehatan Dunia, kasus infeksi virus corona pertama kali dilaporkan di Wuhan tanggal 31 Desember 2019.

Setidaknya 492 orang di berbagai negara dilaporkan meninggal akibat virus ini. Virus ini disebut telah menular ke lebih dari 24 ribu orang yang berasal dari sekitar 25 negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI