Ia mengambil langkah preventif yang ama serius karena menyadari jika satu orang anggota saja terkena virus maka yang terjadi selanjutnya adalah krisis.
"Siapa yang akan merawat mereka, Anda tidak dapat mengisolir diri di sini karena semua tinggal dalam satu gedung dan berbagi fasilitas juga makanan yang sama," ujar Dr. Ayton.
Namun, meski demikian, wilayah terpencil di dunia ini juga dilengkapi dengan pengobatan jarak jauh selama 24 jam setiap harinya.
Para dokter di tempat tersebut juga telah terlatih menghadapi penyakit. Salah satu contohnya adalah operasi usus buntu yang pernah dilakukan di sana lewat dukungan jarak jauh.