Ini Pidato Lengkap Anies yang Emosional soal 283 Korban Meninggal Corona

Senin, 30 Maret 2020 | 20:29 WIB
Ini Pidato Lengkap Anies yang Emosional soal 283 Korban Meninggal Corona
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri)

Mereka adalah warga lanjut usia di atas 60 tahun, kemudian penyandang penyakit penyakit bawaan, misalnya ada diabetes, atau penyakit jantung, penyakit paru, ada penyakit tekanan darah tinggi, itu di antaranya. 

Jadi, mereka bertugas untuk mengidentifikasi di lingkungannya, lalu secara khusus melakukan sosialisasi cara-cara mencegah dari penularan.

Ada sebagian dari lansia yang tinggal sendirian tanpa didampingi oleh keluarganya, di situ harus ada pendampingan khusus.

Dan kepada para RT RW untuk bisa memberikan dukungan agar mereka bisa tetap bertahan di rumah tanpa harus pergi ke luar. 

Kenapa ini saya sampaikan karena selain data jumlah kasus yang di sampaikan resmi Kementerian Kesehatan, Pemprov DKI juga memantau data dari dinas pertamanan dan hutan kota.

Ini adalah dinas yang mengurusi pemakaman. Di bulan maret ini terjadi pemulasaran dan pemakaman dengan menggunakan protap COVID-19, di antaranya bahwa jenazah harus dibungkus dengan plastik, lalu harus dimakamkan kurang dari 4 jam, lalu petugasnya menggunakan APD. 

Sejak tanggal 6 itu mulai ada kejadian pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 itu ada 283 kasus. Artinya ini adalah mungkin mereka mereka yang belum sempat dites, karena itu tidak bisa di sebut sebagai positif, atau sudah tapi belum ada hasilnya kemudian wafat. 

Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan COVID-19 amat mengkhawatirkan. Karena itu saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik.

283 itu bukan angka statistik. Itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat bisa berkegiatan. Mereka punya anak mereka punya istri punya saudara.

Baca Juga: Suaranya Bergetar saat Ungkap Korban Corona, Anies: Mereka Punya Keluarga..

Dan ini semua harus kita cegah pertambahannya dengan secara serius pembatasan. Tinggallah di rumah disiplin untuk menjaga jarak. Lindungi diri, keluarga, lindungi tetangga lindungi semua.

Jangan sampai Dinas pertamanan dan hutan kota yang mengurusi makam ini punya angka yang lebih tinggi lagi. Mari kita punya tanggung jawab. Ini kenapa Kami merasa perlu untuk menyampaikan pesan yang amat kuat pada seluruh masyarakat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI