"Pemerintah lambat mengantisipasi ini. Kalau dari awal bergerak cepat, mungkin tidak banyak seperti sekarang ini yang sudah mencapai dua ribu pasien positif."
Ibu dua anak ini juga menyebut setelah ada kasus positif Corona, dia langsung menggunakan masker saat bekerja, meski imbauan tersebut hanya untuk orang sakit. Namun, ia berpikir lebih baik memiliki kesadaran sendiri untuk mencegah terkena virus Corona.
"Lebih punya kesadaran sendiri yaitu sudah pakai masker saat diumumin ada pasien positif. Karena ketika kita bekerja ketemu orang dan orang itu sakit kita sudah ada penangkalnya yaitu masker. Protect untuk diri sendiri," ucap mahasiswa S2 Psikologi di salah satu Universitas swasta di Jakarta.
Sementara itu Furqon yang berprofesi sebagai pelaut mengaku setuju dengan imbauan pemerintah yang mewajibkan penggunaan masker.
"Saya setuju imbauan pakai masker bagus di tengah pandemi corona," kata Furqon.
Namun, ia menyoroti mahalnya harga masker yang saat ini dijual di pasaran.
"Bagaimana dengan tengkulak yang menjual di luar akal sehat warga dengan harga maskernya? Apakah pemerintah bisa menjamin rakyatnya mendapat harga normal," tuturnyaa.
Furqon juga berharap pemerintah tidak hanya menyarankan memakai makser, melainkan memberikan secara gratis kepada masyarakat yang saat ini sangat membutuhkan masker.
"Iya seharusnya pemerintah jika menyarankan rakyatnya memakai masker seharusnya perintah bisa dong memberikan yang terbaik buat rakyatnya," katanya.
Baca Juga: Tagih Janji Jokowi, DPR Minta Pemerintah Bagikan Masker Gratis Lewat RT/RW
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto mengumumkan pemerintah yang mewajibkan pakai masker saat keluar rumah untuk mencegah penularan virus corona.
"Mulai hari ini (Minggu), sesuai rekomendasi dari WHO, kita jalankan 'masker untuk semua'. Semua harus memakai masker ketika berkegiatan di luar," kata Yuri dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB di Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Lebih lanjut, ia meminta masyarakat untuk menggunakan masker kain yang dapat dicuci dan digunakan berkali-kali, alih-alih menggunakan masker bedah dan N-95 yang sekali pakai dan ditujukan untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain karena kita tidak pernah tahu orang tanpa gejala pun bisa menjadi sumber penyebaran penyakit, ketika kita di luar rumah," papar Yuri.