"Mereka menyebutnya salah. Mereka benar-benar tidak menghiraukan. Dan kita akan menahan uang yang dihabiskan untuk WHO. Kita akan memegangnya dengan sangat kuat, dan kita akan melihatnya," katanya.
Seperti diketahui, AS adalah salah satu penyandang dana sukarela terbesar badan tersebut, dengan data WHO menunjukkan bahwa mereka berkontribusi 15 persen terhadap keseluruhan anggarannya.
Pada Rabu (8/4/2020), Dr Tedros telah mengecilkan ancaman finansial itu, dengan mengatakan, ia yakin bahwa pendanaan AS akan berlanjut.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres sebelumnya telah menambahkan suaranya untuk membela WHO.
Dia menggambarkan wabah koronavirus sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya" dan mengatakan penilaian apa pun tentang bagaimana penanganannya harus menjadi masalah di masa depan.
"Sekarang adalah waktu untuk persatuan, bagi komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan," katanya.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga dilaporkan menawarkan dukungannya kepada Organisasi Kesehatan Dunia dalam panggilan ke Dr Tedros pada hari Rabu.
"Dia menegaskan kembali kepercayaannya, dukungannya bagi lembaga itu dan menolak melihatnya terkunci dalam perang antara Cina dan AS," kata seorang pejabat kepresidenan Prancis kepada kantor berita Reuters, dikutip BBC.
Baca Juga: 12 Pasien COVID-19 Siap Mengisi Ruang Isolasi RSUD Kota Tarakan