Ditemukan: Tumpukan Sampah Mikroplastik Dasar Laut Terbesar di Dunia

BBC Suara.Com
Sabtu, 02 Mei 2020 | 15:47 WIB
Ditemukan: Tumpukan Sampah Mikroplastik Dasar Laut Terbesar di Dunia
[BBC].

Suara.com - Kelompok ilmuwan menemukan tumpukan mikroplastik dasar laut terbanyak yang pernah tercatat.  Kotoran itu itu ditemukan di lapisan sedimen yang ditarik dari dasar perairan Mediterania, dekat Italia.

Penelitian yang dipimpin sejumlah ilmuwan dari University of Manchester itu menemukan 1,9 juta partikel plastik dalam setiap satu meter persegi. Kumpulan sampah yang mereka temukan itu termasuk serat pakaian dan bahan tekstil sintetis, serta pecahan benda besar yang remuk dari waktu ke waktu.

Temuan itu membuat para peneliti dalam proyek kajian itu yakin bahwa mikroplastik, yang ukurannya lebih kecil dari 1 milimeter, terseret arus bawah laut ke satu titik tertentu.

"Arus ini membentuk yang kami sebut sebagai arus tumpukan sampah, coba bayangkan bukit pasir," kata Ian Kane, pimpinan kelompok ilmuwan dari beberapa negara itu.

"Tumpukan itu bisa terbentang sepanjang belasan kilometer dan setinggi ratusan meter. Ini adalah sedimen terbesar di muka bumi."

"Tumpukan itu sebagian besar terbentuk dari lumpur halus. Jadi kami yakin ada mikroplastik di dalamnya," ujar Kane kepada BBC News.

Mikroplastik ternyata tidak berbahaya? Sampah plastik terbanyak di Jakarta berbentuk styrofoam, Pergub DKI soal plastik sekali pakai dinilai tak akan signifikan Partikel plastik telah mencemari Kutub Utara, dari mana asalnya?

Sebelumnya ada perkiraan bahwa sekitar 12 miliar ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahun, mayoritas melalui sungai.

Pemberitaan media massa selama ini fokus pada kumpulan sampah yang mengambang di arus laut besar di lautan terbuka atau yang tersapu ombak di pesisir.

Baca Juga: Virus Corona di Kremlin: Perdana Menteri Rusia Positif Covid-19

Namun sampah yang kelihatan mata itu diperkirakan hanya 1% dari total keberadaan sampah plastik di laut. Keberadaan 99% sisanya tidak diketahui.

Sebagian sampah yang tak terlihat mata itu diyakini disantap makhluk hidup di dalam laut. Namun sebagian besar lainnya berkumpul menjadi satu dan tenggelam.

Tim yang dipimpin oleh Kane menunjukkan bahwa sedimen parit bawah laut dan ngarai di dalam samudera menyimpan banyak mikroplastik.

Simulasi tangki air yang dilakukan timnya juga memperlihatkan bagaimana arus lumpur, pasir, dan celah ngarai laut akan menarik dan menggerakan serat titik yang lebih dalam.

"Salah satu longsor bawah laut ini bisa memindahkan sedimen berjumlah besar sejauh lebih dari 100 kilometer di dasar laut," kata Florian Pohl dari Durham University.

"Dari percobaan laboratorium, kami mulai memahami bagaimana arus ini memindahkan dan mengubur mikroplastik," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI