Suara.com - Fenomena foto pejabat negara di bungkus bantuan sembako untuk warga kembali terjadi. Kali ini, giliran foto Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang terpampang di bungkus sembako.
Bantuan sembako yang dibungkus karung beras itu akan dibagikan kepada warga Sulawesi Tenggara dalam rangka penanganan wabah virus corona COVID-19. Namun, warganet kembali mendapati ada foto pejabat pada bungkus bantuan tersebut.
Wakil Ketua KPK periode 2015-2019, Laode M. Syarif bahkan mencuit soal itu lewat akun Twitter-nya @LaodeMSyarif.
"Kira-kira berapa ongkos cetak foto di setiap kantong itu? Itu bantuan pemerintah pakai uang rakyat, tidak pakai uang pribadi," tulisnya via Twitter.
Menurut Laode, kalaupun bantuan tersebut menggunakan uang pribadi, akan lebih baik jika tak ada foto dalam bungkus sembako.
"Kalau pakai uang pribadi pun,lebih mulia kalau tidak pakai foto. Tangan kanan memberi, tangan kiri tidak mengetahui," ujarnya.

Dalam foto yang ia sertakan pada cuitan, dapat dilihat terdapat gambar Gubernur Sultra Ali Mazi yang berukuran cukup besar, tercetak dalam bungkus bantuan.
Warganet yang mengetahui hal itu mulai memberikan beragam komentar terkait fenomena tersebut. Salah seorang warganet bahkan menyebut hal itu seperti sebagai fenomena Bupati Klaten Jilid 2.
"Bupati Klaten juga seperti ini, heran dengan isi otak pejabat daerah yg seperti ini," tulis @Jeliten19381582.
Baca Juga: Ferdian Paleka Sempat Kabur ke Palembang, Balik Lagi ke Pulau Jawa
"Meniru Bupati Klaten maybe," kata @seekorTirex.
"Bupati Klaten Jilid 2," ujar @mieayamreviewer.
Mereka pun menyayangkan tindakan tersebut mengingat bantuan sembako yang ditujukan untuk warga tidak seharusnya dijadikan ajang kampanye terselubung.
"Ki opoan sih kok dadi marak ndeleh foto neng bantuan," ujar @zalapalaz.
"Tidak bisa kah dibuatkan aturan untuk melarang praktek seperti ini Pak? susah untuk tidak menilai ini syarat kepentingan kampanye gratis," tulis @ardhiart.
Jagat media sosial sempat diramaikan dengan kemunculan tagar #BupatiKlatenMemalukan. Kemunculan tagar tersebut dipicu beredarnya bantuan hand sanitizer yang dipasangi stiker dengan foto Bupati Klaten Sri Mulyani.