Tak Ada Lebaran Bagi Tenaga Medis, 'Mimpi yang Sudah Disimpan dalam Lemari'

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 18 Mei 2020 | 12:48 WIB
Tak Ada Lebaran Bagi Tenaga Medis, 'Mimpi yang Sudah Disimpan dalam Lemari'
Tenaga medis. [BBC]

Juru bicara Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Halik Malik meminta pemerintah konsisten dalam menerapkan kebijakan pembatasan sosial. "Berharap kebijakan itu tetap konsisten tidak kendor, tidak ada pelonggaran, kemudian tenaga medis, fasilitas kesehatan sistem kesehatan bekerja seoptimal mungkin," kata Halik

Jika kebijakan pembatasan sosial dilonggarkan, dikhawatirkan tenaga kesehatan sebagai garda terakhir akan kewalahan menangani pasien yang terus berdatangan. "Kalau penularannya dibiarkan terus meluas, episentrumnya kan terus bertambah, akhirnya semakin sulit untuk diatasi," kata Halik.

Di sisi lain, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah mengatakan pemerintah perlu meninjau ulang segala kebijakan yang berkaitan dengan PSBB. Sebab, sampai saat ini kurva orang yang terjangkit Covid-19 masih belum kelihatan pada sampai puncaknya.

Seorang perawat dan kedua orang tuanya meninggal karena corona, 'Mereka berpegangan tangan' Kisah lima perawat di empat benua yang memerangi Covid-19: 'Saya bangga dengan pekerjaan saya' Wacana simulasi pelonggaran PSBB: 'Apa yang mau dilonggarkan? Ini sudah longgar sekali'

"Tiap hari (pemerintah) memberikan penjelasan PSBB, di sisi lain, mulai ada transportasi yang memungkinkan orang bisa berkumpul, dan lain sebagainya," kata Harif.

'Kami cuma ingin pulang'

PPNI mencatat per 11 Mei, jumlah perawat yang positif terinfeksi Covid-19 mencapai 53 orang, dengan jumlah kematian 19 orang. "Kami punya keyakinan yang faktualnya lebih besar dari ini. karena masih banyak yang belum mengisi (laporan)," kata Harif.

Sementara IDI mencatat dokter yang terjangkit virus corona di Sulawesi Utara, Sumatera Barat, dan Jawa Timur mencapai belasan orang. Khusus di Jakarta mencapai 174 orang per 11 April.

Ada pun jumlah dokter yang meninggal karena virus corona mencapai 30 orang.

Baca Juga: Fadli Zon Prihatin: Tenaga Medis Seperti Ditembaki Kawan Sendiri

Fahrul Aulia Nandana, pekerja medis di puskesmas di Jakarta Timur berharap masyarakat disiplin dalam penerapan pembatasan sosial, agar pandemi cepat selesai.

"Yang kita tahu kan sekarang masyarakat ingin mudik ke kampung. Kami juga. Kami cuma ingin pulang," katanya.

Tulisan ini merupakan tulisan pertama dari rangkaian informasi seputar Lebaran yang tahun ini harus dijalani dengan pengalaman-pengalaman berbeda di tengah keprihatinan karena pandemi virus corona.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI