Dengan kondisi seperti sekarang, CREA mengatakan ketika beberapa negara sudah melonggarkan pemberlakukan lockdown, kualitas udara berbahaya - baik pada tingkat lokal maupun mencakup wilayah Asia Tenggara - kemungkinan akan kembali.
Hal itu dikarenakan masih banyak negara-negara di kawasan ini yang sangat bergantung pada industri penyebab pencemaran udara dan juga bahan bakar fosil.