Suara.com - Primatolog dan atropolog terkemuka asal Inggris, Jane Goodall, memperingatkan bahwa umat manusia bisa punah apabila gagal mengubah sistem pangan secara drastis sebagai respon terhadap pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.
Menurut Goodall, kemunculan virus bernama ilmiah Sars-CoV-2 itu tak lain adalah akibat ulah umat manusia sendiri.
Keserakahan dan eksploitasi besar-besaran terhadap alam memicu punahnya berbagai spesies hewan dan tanaman, juga merusak alam.
Virus Corona sendiri diperkirakan telah melakukan lompatan dari hewan ke manusia pada akhir tahun lalu.
Pasar hewan liar di Wuhan, China, disebut-sebut sebagai lokasi kemunculan virus yang saat ini merambah dunia.
![Spesies Baru Kelelawar. [B.D. Patterson, Field Museum/Eurekalert]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/24/48561-spesies-baru-kelelawar.jpg)
"Kita telah membawa bencana ini kepada diri kita sendiri karena kita sangat tidak menghargai hewan dan lingkungan," kata Goodall dikutip The Guardian, Rabu (3/6/2020).
"Rasa tidak hormat kita terhadap hewan liar dan hewan ternak telah menciptakan situasi di mana penyakit dapat menyebar dan menginfeksi manusia."
Menurut Goodall, para pemimpin dunia harus mengubah sistem pangan yang ada saat ini. Orang-orang diminta untuk meninggalkan pertanian pabrik yang sarat akan penggunaan bahan kimia.
Penggunaan bahan kimia untuk mengusir hama dan dikatakan Goodall menjadi salah satu faktor munculnya berbagai virus dan bakteri tahan antibiotik.
Baca Juga: Pengganjal ATM di Bogor Ditangkap Korbannya yang Ternyata Kapolsek
"Apabila kita tidak melakukan hal-hal berbeda (setelah pandemi Covid-19), maka kita (manusia) sudah selesai. Kita tak bisa bertahan lebih lama lagi," tegas Goodall.
Goodall yang juga dikenal sebagai pakar simpanse dan mantan juru kampanye konservasi dunia, mengatakan konsumerisme, perang, dan kemiskinan juga punya andil besar dalam memperparah situasi dunia saat ini.
Kemiskinan membuat orang-orang tak memiliki pilihan lain dalam urusan konsumsi. Orang miskin akan memilih makanan termurah kendati produksinya merugikan alam lantaran tak punya banyak pilihan untuk bertahan hidup.
Sementara perang turut memicu kehancuran alam lebih cepat, termasuk konsumerisme yang pada praktiknya terus mendorong produsen membuat produk dengan mengorbankan lingkungan.
"Kita harus berhenti membeli produk mereka," katanya, tentang perusahaan yang menggunakan pertanian pabrik dan mengeksploitasi alam.
![Pasar Wuhan, China. [Hector Retamal/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/06/01/83625-pasar-wuhan-china.jpg)
“Salah satu pelajaran dari krisis ini adalah kita harus mengubah cara kita. Para ilmuwan memperingatkan bahwa untuk menghindari krisis di masa depan, kita harus secara drastis mengubah pola makan kita dan beralih ke makanan kaya nabati," beber Goodall.