Surabaya 'Zona Hitam' Covid-19, Perilaku Warga Dinilai Seperti Tak Ada PSBB

Kamis, 04 Juni 2020 | 10:14 WIB
Surabaya 'Zona Hitam' Covid-19, Perilaku Warga Dinilai Seperti Tak Ada PSBB
Petugas membantu warga yang mengikuti tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/05).(ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO via BBC Indonesia)

"Akui kalau kita butuh bantuan semua pihak, dan berkolaborasi. Kita nakes (tenaga kesehatan) akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk pasien, itu pasti. Tapi tanpa dukungan semua, kami takut usaha kami jadi sia-sia...," kata Aditya.

Hal senada diucapkan salah seorang perawat Rumah Sakit di Surabaya.

Ia merasa khawatir dengan makin banyaknya jumlah petugas medis yang terpapar virus corona.

Perawat yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut, meminta masyarakat Surabaya agar lebih sadar dengan protokol kesehatan.

"Surabaya ini sudah zona hitam. Kalau kayak gini terus kapan kita bisa new normal kembali. Saya nggak ngerti apa orang-orang itu tidak tahu atau kurang mengerti bahayanya Covid-19, soalnya bahaya banget ini," tegasnya

Pakar epidemiologi di Surabaya, Windhu mengatakan suatu wilayah bisa dikategorikan aman jika angka reproduksi virus, atau R, berada di bawah angka 1 selama dua minggu berturut-turut.

Sementara Surabaya beberapa hari terakhir, ujar Windhu, masih berada diantara 1,1 hingga 1,2.

Ia menambahkan bahwa tingkat risiko di kota itu memang jauh lebih tinggi dibanding dengan rata-rata pada tingkat provinsi.

Tingkat resiko menghitung rata-rata proporsi kasus dalam suatu populasi.

Baca Juga: Surabaya Disebut Zona Hitam Penularan Corona, Gubernur Jatim: Itu Merah Tua

Windhu mengatakan tingkat risiko Jawa Timur adalah 12 kasus setiap 100.000 orang, sementara Surabaya mengalami sekitar 92 kasus setiap 100.000 orang.

Ia menekankan pentingnya tes masif terus berjalan di kota itu, beserta upaya mengisolasi kasus-kasus demi menekan penyebaran virus corona.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendirikan Rumah Sakit Lapangan Covid-19 di Jalan Indrapura, Surabaya yang mulai beroperasi sejak awal bulan.

Hal itu dilakukan dalam upaya mengurangi beban rumah sakit rujukan yang kewalahan menampung pasien yang terinfeksi virus corona di kota itu dan sekitarnya.

Sementara, suasana Surabaya pada Rabu (03/03) seperti yang dilaporkan Roni Fauzan, wartawan di Surabaya untuk BBC News Indonesia, terlihat padat untuk kondisi arus lintas di sejumlah jalan utama.

Di sepanjang jalan yang dilalui, kegiatan ekonomi warga masih terlihat seperti biasa. Toko-toko ada yang terlihat tutup dan ada juga yang masih melakukan aktivitas ekonomi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI