Surabaya 'Zona Hitam' Covid-19, Perilaku Warga Dinilai Seperti Tak Ada PSBB

Kamis, 04 Juni 2020 | 10:14 WIB
Surabaya 'Zona Hitam' Covid-19, Perilaku Warga Dinilai Seperti Tak Ada PSBB
Petugas membantu warga yang mengikuti tes diagnostik cepat COVID-19 (Rapid Test) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (29/05).(ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO via BBC Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lebih dari setengah kasus di seluruh provinsi Jatim terpusat di Surabaya. Kota yang berpenduduk sekitar tiga juta jiwa itu mencatat 2.748 total kasus kumulatif dan 253 kematian.

Perlu edukasi pakai bahasa lokal

Aditya C Janottama, salah seorang dokter di RS Rujukan di Surabaya, Jawa Timur menyayangkan masih banyak anggota masyarakat yang masih meremehkan bahaya pandemi Covid-19.

"Tidak ada edukasi yang "ngena" ke masyarakat. Mungkin perlu dipikirkan edukasi dengan bahasa lokal, misalnya logat Jawa Surabayan," katanya kepada BBC News Indonesia.

Ia berharap adanya kerja sama dari seluruh pihak untuk menangani wabah virus corona.

"Akui kalau kita butuh bantuan semua pihak, dan berkolaborasi. Kita nakes (tenaga kesehatan) akan selalu mengusahakan yang terbaik untuk pasien, itu pasti. Tapi tanpa dukungan semua, kami takut usaha kami jadi sia-sia...," kata Aditya.

Hal senada diucapkan salah seorang perawat Rumah Sakit di Surabaya.

Ia merasa khawatir dengan makin banyaknya jumlah petugas medis yang terpapar virus corona.

Perawat yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut, meminta masyarakat Surabaya agar lebih sadar dengan protokol kesehatan.

Baca Juga: Surabaya Disebut Zona Hitam Penularan Corona, Gubernur Jatim: Itu Merah Tua

"Surabaya ini sudah zona hitam. Kalau kayak gini terus kapan kita bisa new normal kembali. Saya nggak ngerti apa orang-orang itu tidak tahu atau kurang mengerti bahayanya Covid-19, soalnya bahaya banget ini," tegasnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI