Suara.com - Perusahaan Otobus (PO) Primajasa terpaksa mengandangkan ribuan bus akibat pandemi Covid-19, akibatnya mereka rugi Rp 40 miliar.
Presiden Direktur PO Primajasa Amir Mahpud mengatakan, pihaknya terpaksa memarkirkan ribuan bus dengan berbagai tujuan dan rute karena khawatir menjadi media penyebaran Covid-19.
"Sekalipun ada kelonggaran dari pemerintah, kita tetap putuskan untuk tidak mengoperasikan angkutan karena kami melihat kurva penyebaran virus ini masih tinggi," kata Amir, ditemui di salah satu tempat istirahatnya, di Kecamatan Singaparna, Jumat (5/6/2020).
Meski rugi besar, kata Amir, perusahaannya tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Gaji dan THR Idulfitri pun tetap dibayarkan demi menyelamatkan sumber daya manusia.
"Kami terdampak sudah hampir 3 bulan, tapi tidak ada satu orang karyawan pun yang mengalami PHK. Tidak ada satu orang karyawan pun yang dikurangi gajinya," ucap Amir.
Hingga saat ini, PO Primajasa memiliki karyawan 5.000 orang. Guna menutupi operasional perusahaan, pihaknya melepas aset baik tanah maupun aset perbankan lainnya.
Mengenai kapan pengoperasian ribuan busnya, Amir belum bisa memastikan. Pihaknya masih menunggu kasus Covid-19 menurun yang diperkirakan terjadi pada Desember 2020.
"Itupun kami tidak akan membuka sepenuhnya. Bisnis transportasi pun akan normal kembali itu prediksi saya sekitar tiga tahun mendatang, " ucap Amir.
Baca Juga: PSBB Transisi Berakhir 18 Juni, Bisa Ditambah Lagi hingga 2 Juli Mendatang