Viral Video Mesum di Mobil Dinas, Wanita Bergaun Merah Mengangkangi Pria

Sabtu, 27 Juni 2020 | 10:07 WIB
Viral Video Mesum di Mobil Dinas, Wanita Bergaun Merah Mengangkangi Pria
Ilustrasi perbuatan mesum.

Suara.com - Video yang memperlihatkan seorang wanita memakai gaun merah mengangkangi seorang pria di dalam mobil dinas PBB viral di media sosial.

Kejadian ini terekam kamera warga saat mobil tersebut melintas di jalanan Tel Aviv, Israel. PBB mengatakan sedang menyelediki video viral mobil dinas PBB dipakai mesum itu.

Disadur dari BBC.com, Sabtu (27/6/2020), PBB meyakini anggota staf mereka yang menjaga perdamaian di Israel terlibat dalam aksi mesum itu.

Dalam video itu terlihat seorang wanita bergaun merah duduk di pangkuan seorang pria. Keduanya berada di bagian tempat duduk penumpang.

Terdapat penumpang lain di depan dua orang yang melakukan aksi mesum ini. Ia hanya terlihat menundukkan kepala.

Video viral mobil dinas PBB dipakai mesum (Twitter)
Video viral mobil dinas PBB dipakai mesum (Twitter)

Pengemudi mobil berlogo "UN" tidak dapat dilihat saat kendaraan itu bergerak menjauh.

Video ini direkam oleh seseorang dari lantai atas sebuah gedung. Adegan mesum dalam mobil dinas PBB itu terlihat jelas lantaran kaca mobil tampak bening dan mobil berhenti sebentar.

Berdasarkan pada bangunan yang terlihat dalam video, adegan mesum itu terjadi di HaYarkon Street.

Stéphane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, menyebut perilaku yang terlihat dalam video 18 detik itu menjijikkan.

Baca Juga: Anak Mesum di Hotel Digerebek Bapak Sendiri: 'Percuma Bapak Suruh Salat'

"Perilaku semacam itu bertentangan dengan semua yang kami perjuangkan," kata Dujarric kepada BBC, Jumat (26/6/2020).

Dujarric belum mengetahui detil peristiwa yang memalukan itu saat ditanya apakah adegan seks di mobil PBB itu merupakan persetujuan bersama atau melibatkan prostitusi.

"Kami terkejut dan sangat terganggu dengan apa yang dilihat di video ini," kata Dujarric.

Ia menjelaskan penyelidikan saat ini sedang berlangsung. PBB memiliki kebijakan ketat terhadap pelanggaran seksual anggota stafnya.

Menurut penjelasannya, staf dapat didisiplinkan jika mereka ditemukan melanggar peraturan perilaku. Mereka mungkin dipulangkan atau dilarang dari operasi penjaga perdamaian PBB.

"Kami berharap proses ini dapat disimpulkan dengan sangat cepat dan berniat untuk segera mengambil tindakan yang sesuai," ujar Dujarric.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI