Fadli Zon: Jika Serius Marah, Presiden Harusnya Bikin Kabinet Krisis

Selasa, 30 Juni 2020 | 21:27 WIB
Fadli Zon: Jika Serius Marah, Presiden Harusnya Bikin Kabinet Krisis
Ilustrasi Fadli Zon. (Suara.com/Ema Rohima)

Suara.com - Kemarahan Presiden Joko Widodo terhadap para menterinya membuat politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, menilai bahwa pemerintah mengalami krisis kepemimpinan.

Fadli mengaku prihatin dengan aksi kemarahan presiden, ia pun mengusulkan agar Presiden Jokowi membuat kabinet krisis.

"Dengan mengumbar pidato marah-marah tsb, Presiden bukan hanya telah mempermalukan anak buahnya, tapi juga sedang mempermalukan dirinya sendiri sebagai pemimpin," tulis Fadli lewat dalam utasan Twitter-nya, Selasa (20/6/2020).

Fadli kemudian mengungkit pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada hanya visi misi presiden.

"Artinya, semua menteri seharusnya berada di bawah pengawasan dan kendalinya," sambung Fadli.

Fadli juga menyebut bahwa aksi memarahi menteri di hadapan publik tidak sepatutnya dilakukan oleh presiden.

"Pemimpin memang boleh menegur, bahkan hingga sekeras-kerasnya pada anak buah, atau memarahi mereka sekasar-kasarnya, namun semua itu seharusnya dilakukan di ruang tertutup," kata Fadli.

Namun, lanjut Fahri, jika anak buahnya cakap maka seorang pemimpin seharusnya memuji di ruang terbuka. Hal itu disebut Fahri berguna untuk memberi apresiasi dan mendongkrak wibawa kepemimpinan.

Ia beranggapan bahwa kelakuan anak buah adalah cerminan dari pemimpinnya.

Baca Juga: Jokowi: Mengisolasi RT/RW Lebih Efektif ketimbang Karatina Kota

Fadli lantas mengaitkan kondisi krisis ini dengan pernyataan dari seorang analis kebijakan publik Amerika, Jeffrey Sachs, yang mengatakan bahwa untuk menghadapi pandemi dan krisis, yang dibutuhkan oleh sebuah negara adalah sistem kepemimpinan yang cakap.

Fadli kemudian memberi contoh negara seperti Jerman dan Selandia Baru yang berhasil lolos dari krisis dan pandemi karena kepemimpinan yang cakap.

"Sementara Amerika Serikat nampak kalang kabut menghadapi Covid-19. Itu tak terlepas dari soal kepemimpinan," sambung Fahri memberi contoh.

Lebih lanjut soal kemarahan Presiden Jokowi, Fadli menilai bahwa sikap tersebut adalah sebuah ekspresi kefrustrasian presiden dalam menghadapi krisis.

"Tapi kemarahan itu tidak ada gunanya buat rakyat, kecuali hanya bagi pribadi Presiden," kata Fadli.

Politisi Parta Gerindra itu kemudian mengungkit soal langkah-langkah yang diambil pemerintah yang dinilainya tidak memiliki 'sense of crisis'.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI