Suara.com - Penyair kondang Sapardi Djoko Damono meninggal dunia hari ini, Minggu (19/7/2020). Penulis puisi "Hujan Bulan Juni" itu menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun.
Kabar meninggalnya Sapardi Djoko Damono telah ramai di media sosial. Sastrawan Indonesia terkemuka, Goenawan Mohammad mengungkapkan berita duka itu.
"Innalilahi wa inailahi roji’un: Penyair Sapardi Djoko Damono wafat pagi ini setelah beberapa bulan sakit. Maret 1940-Juli 2020," tulis Goenawan Mohammad lewat akun Twitter pribadinya, @gm_gm, Minggu (19/7/2020).
Sapardi Djoko Damono tidak hanya aktif menulis puisi tetapi juga cerita pendek. Selain itu, beberapa karyanya juga sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti bahasa daerah dan bahasa asing.
Berikut 5 novel terbaik karya Sapardi Djoko Damono.
1. Yang Fana Adalah Waktu

Novel ketiga dari trilogi Hujan Bulan Juni menceritakan tentang perjalanan akhir dari Pingkan dan Sarwono yang pertemuannya ditetapkan oleh takdir.
Buku ini mendapatkan penghargaan dalam Anugerah Buku ASEAN 2018 di Malaysia.
2. Pingkan Melipat Jarak
Baca Juga: Orang Dalam Bongkar Catatan Kelam Buku Harian Putri Diana, Apa Isinya?
Pingkan Melipat Jarak merupakan novel kedua dari trilogi Hujan Bulan Juni.
Novel yang terbit tahun 2017 ini, mengambil sudut pandang Pingkan. Sarwono sang calon pendamping yang koma membuat Pingkan harus bergelut dengan pikiran dan jiwanya.
3. Suti

Buku Sapardi ini terbit tahun 2015. Di dalamnya banyak menceritakan tentang kehidupan, nilai-nilai moral dan kedewasaan seorang perempuan.
Menceritakan tentang Suti, seorang gadis yatim yang tegar menyaksikan proses perubahan masyarakat pramodern ke modern di kampungnya tempat ia tinggal.
4. Hujan Bulan Juni