
Bangunan megah itu sempat mengalami kerusakan akibat gempa bumi dan kebakaran dalam lima abad pertama keberadaannya.
Setelah mendapat rekonstruksi, Hagia Sophia kembali dihantam kehancuran setelah invasi yang dilakukan Tentara Salib. Berbagai logam mulia abad ke-13 dicuri pada momen itu.
Pada 1204, Hagia Sophia sempat diubah menjadi katedral Katolik Roma selama pendudukan Konstantinopel yang berlangsung hingga 1261, saat kota itu kembali direbut kekaisaran Bizantium.
Kekaisaran Bizantium harus merogoh kocek besar untuk merekonstruksi Hagia Sophia agar bisa kembali ke status semula, katedral Kristen Ortodoks.
Pada tahun 1452, persatuan gerejawi antara Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik barat didirikan di Hagia Sophia, sebelum kota itu direbut Kekaisaran Ottoman setahun berselang.
Berubah Status Menjadi Masjid

Hagia Sophia, yang dikenal oleh penutur bahasa Turki sebagai Ayasofya, diubah menjadi masjid atas perintah Sultan Mehmed pada tahun 1453.
Sultan Mehmed juga menugaskan renovasi bangunan setelah kerusakan dan penjarahan yang dilakukan oleh pasukan Ottoman selama pengepungan.
Sebuah menara dan mihrab juga dibangun dalam periode tersebut, untuk menjadikan bangunan itu sejalan dengan tradisi Islam.
Baca Juga: Papan Nama Masjid Hagia Sophia yang Baru
Selama lima abad berselang, Hagia Sophia tetap menjadi tempat ibadah umat Islam sebelum pemimpin sekuler Turki, Mustafa Kemal Atatürk mengubah statusnya menjadi museum.