Hagia Sophia dan Sejarah Konversi yang Bergejolak

Jum'at, 24 Juli 2020 | 20:55 WIB
Hagia Sophia dan Sejarah Konversi yang Bergejolak
Sejumlah wisatawan mengunjungi Hagia Sophia di Istanbul, Turki (10/72020). Turki akan mengadakan ibadah shalat pertama di Hagia Sophia pada 24 Juli, menyusul pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (10/7) yang mengumumkan alih fungsi monumen tersebut dari museum menjadi masjid. ANTARA/Xinhua/Osman Orsal/aa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berubah Status Menjadi Masjid

Masjid Hagia Sophia di Turki. (Anadolu Agency/Muhammed Enes Yildirim)
Masjid Hagia Sophia di Turki. (Anadolu Agency/Muhammed Enes Yildirim)

Hagia Sophia, yang dikenal oleh penutur bahasa Turki sebagai Ayasofya, diubah menjadi masjid atas perintah Sultan Mehmed pada tahun 1453.

Sultan Mehmed juga menugaskan renovasi bangunan setelah kerusakan dan penjarahan yang dilakukan oleh pasukan Ottoman selama pengepungan.

Sebuah menara dan mihrab juga dibangun dalam periode tersebut, untuk menjadikan bangunan itu sejalan dengan tradisi Islam.

Selama lima abad berselang, Hagia Sophia tetap menjadi tempat ibadah umat Islam sebelum pemimpin sekuler Turki, Mustafa Kemal Atatürk mengubah statusnya menjadi museum.

Museum Terbesar Dunia

Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki (Shutterstock).
Museum Hagia Sophia di Istanbul, Turki (Shutterstock).

Bangunan itu diubah menjadi museum oleh Kemal Atatürk pada 1935. Hagia Sophia menjadi rumah bagi peninggalan suci dan koleksi besar ikon Bizantium.

Dalam periode inilah, tepatnya pada 1985, bangunan megah kaya sejarah itu masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Kembali Dikonversi Menjadi Masjid

Baca Juga: Papan Nama Masjid Hagia Sophia yang Baru

Hagia Sophia. [Shutterstock]
Hagia Sophia. [Shutterstock]

Sejak konversi Hagia Sophia menjadi museum, sejumlah permohonan dibuat untuk membalikkan keputusan ini dan menjadikan situs itu lagi sebagai tempat ibadah agama - Kristen atau Muslim, tergantung pihak mana yang meminta.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdoan telah berbicara tentang mengubah museum kembali menjadi masjid sejak 2018, sebuah langkah yang dipuji oleh banyak Muslim Turki.

Pada 10 Juli, Dewan Sate Turki akhirnya membatalkan keputusan untuk menjadikan Hagia Sophia sebagai museum. Bangunan itu pun kembali menjadi rumah ibadah umat muslim.

Pembalikan itu dikecam oleh Gereja Ortodoks Rusia, dan kepala Gereja Katolik Roma Paus Francis dan Uskup Agung Ieronymos dari Gereja Ortodoks Yunani Athena dan Seluruh Yunani, dengan surat yang menyebut tindakan itu sebagai “provokasi”.

Kecaman itu direspon Turki dengan menegaskan bahwa keputusan yang dibuat sehubungan dengan status Hagia Sophia harus dianggap sebagai urusan "internal" negara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI