Suara.com - Kepolisian India menangkap seorang petugas laboratorium atas tuduhan pelecehan seksual dan pemerkosaan saat tes covid-19 terhadap pasien.
Petugas laboratorium tersebut melakukan pelecehan seksual dengan modus mewajibkan pasien melakukan tes swab lewat vagina.
Menyadur Gulf News, Alpesh Deshkmukh kedapatan melecehkan seorang perempuan dengan dalih menguji reaksi virus corona pada Selasa (28/7) lalu.
Pelecehan itu sendiri dilakukan Aplesh Deshkmukh di rumah sakit pemerintah Badnera, Amravati.
Awalnya, seorang perempuan berusia 23 tahun melakukan kontak dengan temannya yang positif terinfeksi virus corona.
Karena itu, gadis tersebut dirujuk ke Laboratorium Trauma Care Testing (TCTL) di RS Badnera sebagai upaya pencegahan penularan virus.
Selepas menjalani tes di TCTL, Deshmukh menelepon perempuan tersebut untuk memuluskan aksinya.
Melalui telepon itulah, Alpesh mengabarkan bahwa perempuan tersebut positif terinfeksi virus corona.
Alpesh juga memberitahukan gadis tersebut bahwa yang bersangkutan harus menjalani tes urinoir sebagai bagian dari prosedur.
Baca Juga: Tenggak Hand Sanitizer karena Tak Punya Miras, 10 Orang Tewas
Korban pada sambungan telepon itu sempat bertanya, "Apakah tidak ada petugas perempuan untuk tes urinoir?"
Alpesh lantas menjawab, "Tidak ada." Namun, Alpesh membolehkan gadis tersebut membawa teman perempuan.
"Korban awalnya diyakinkan pelaku untuk mengikuti tes urinoir itu, dengan membolehkan mebawa teman perempuan," ujar juru bicara Kantor Polisi Badnera, Punjab Wanjari.
Saat tes kedua itulah, Desmukh memaksa korban membuka celananya dengan alasan untuk memudahkan pengambilan cairan dari alat kelamin.
Setelah melakukan pelecehan tersebut, Alpesh memberitahukan korban bahwa berdasarkan cairan dari vagina, dinyatakan hasil tesnya negatif virus corona.
Hal ini lantas membuat perempuan yang bekerja di supermarket ini curiga.