Satgas Covid NU Kampanyekan Gerakan 'Saya NU dan Saya Bermasker'

Jum'at, 07 Agustus 2020 | 13:25 WIB
Satgas Covid NU Kampanyekan Gerakan 'Saya NU dan Saya Bermasker'
Sebagai ilustrasi: Seorang calon penumpang menyimak anggota komunitas pecinta Transjakarta yang membawa poster berisi informasi jumlah kasus positif di Jakarta saat melakukan sosialisasi protokol kesehatan di Halte Transjakarta Harmoni, Jakarta, Jumat (17/7/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Suara.com - Satgas Covid Nadhatul Ulama (NU) tengah mengkampanyekan gerakan memakai masker di tengah pandemi virus corona. Gerakan tersebut memiliki tagline "Saya NU dan Saya Bermasker".

"Jadi kami mengampanyekan setiap beraktivitas harus memakai masker," ujar Koordinator Satgas Covid NU, Muhammad Makky Zamzami dalam keterangan yang disiarkan akun Youtube BNPB, Jumat (7/8/2020).

"Jadi kami bikin twibon, Saya NU dan Saya Bermasker," sambungnya.

Makky mengatakan, tokoh-tokoh NU seperti Mustofa Bisri atau Gus Mus dan Ketua NU Said Aqil Siraj akan dipasangkan kutipan "Saya NU dan Saya Bermasker".

Hal tersebut ada bagian dalam kampanye gerakan menggunakan masker.

"Semua tokoh kami pasangkan dengan quotenya, ada Gus Mus, ada Kiai Said, saya NU saya bermasker. Itu masker bukan suatu masalah, itu buat melindungi kita. Jadi jangan malu memakai masker, orang para kiai menggunakan juga," ujarnya.

Menurut dia, ada semacam serangan dari kalangan figur publik yang menganggu kampanye penggunaan masker di tengah pandemi Covid-19.

Salah satunya adalah figur publik yang tidak percaya adanya virus corona.

Hal tersebut, kata Makky, dinilai sangat mengganggu dalam melakukan kampanye memakai masker.

Baca Juga: Lihat Polisi Tak Pakai Masker, Bella Hadid Langsung Acungkan Jari Tengah

Padahal, penggunaan masker pada intinya adalah untuk keselamatan bersama.

"Ditambah lagi dengan informasi saat ini yang sudah kita bangun tiba-tiba ada serangan dari public figure yang tidak percaya, dan lain-lain. ini yang kadang menganggu juga. Menganggu kinerja kami dalam menyampaikan informasi," ucap Makky.

"Oleh karena itu, dengan basis masyarakat, hukuman sosial dengan saling mengingatkan harus ditekankan. Intinya pemahaman penggunaan masker untuk apa? Bukan untuk gaya-gayaan. Ini yang harus digempur," katanya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?