Kala itu hutan yang terbakar menyebabkan banyak orangutan kehilangan tempat tinggal dan dan sumber penghidupannya.
![Orangutan dilepasliarkan di kawasan translokasi. [Dok. IAR Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/20/38486-orangutan-dilepasliarkan-di-kawasan-translokasi.jpg)
Hewan khas Kalimantan ini pergi meninggalkan rumahnya yang terbakar dan masuk ke kebun warga untuk mencari makan.
Kondisi tersebut menyebabkan tingginya jumlah perjumpaan manusia dengan orangutan yang tidak jarang menimbulkan konflik dan dapat merugikan orangutan dan manusia itu sendiri.
“Namun sampai saat ini, konflik antara manusia dan orangutan masih saja terjadi. Potensinya bahkan cenderung meningkat. Konflik ini muncul karena orangutan kehilangan habitat yang merupakan rumah bagi mereka. Orangutan mencari makan ke kebun warga karena mereka tidak punya pilihan lagi akibat rumahnya yang musnah,” ungkapnya.
Argitoe berharap kepada masyarakat dapat bekerjasama dalam menjaga ekosistem serta melidungi hewan bernama lain Pongo ini.
Karena baginya, orangutan merupakan spesies asli pulau Kalimantan yang masuk kedalam genus pongo hanya ditemui di Asia.
“Jika kita mau lindungi orangutan, dan kita mau menjaga manusia dari pandemik, kita harus menjaga ekosistem dan alam. Kami berharap,manusia menyadari pentingnya hutan hujan bagi orangutan dan manusia itu sendiri," katanya.
Kontributor : Eko Susanto
Baca Juga: Duh, Orangutan Berisiko Terinfeksi Virus Corona dari Manusia