"Saya numpang (mengungsi) di rumah tetangga. Saya minta memang sama yang punya rumah tolong bantu," tuturnya.
Sementara, warga lainnya, Taufiq Ibrahim (51), berharap dengan terjadinya peristiwa tersebut, Pemkot Makassar dapat mengadakan pemasangan hidran atau alat pemadam kebakaran di lokasi kebakaran tersebut dan pada setiap pemukiman yang pada penduduknya.
Tujuannya, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran seperti yang belum lama terjadi di wilayah itu.
"Adakan pemasangan hidran walaupun tanpa pompa air, tapi bisa meminimalkan terjadinya korban yang besar. Jadi pemasangan hidran dan selan 100 meter. Jadi kalau ada kebakaran begini kita bisa tarik ke tempat lokasi untuk bantuan pertama karena kalau lorong kecil begini kan sulit dijangkau pemadam," pintanya.
Korban Tewas
Sementara, Kepala Bidang Operasi Damkar Makassar Hasanuddin menerangkan satu warga tewas dalam peristiwa kebakaran Pasar Senggol Makassar.
Namun, ia menegaskan bahwa korban yang meninggal dunia tersebut bukan karena ikut terbakar di lokasi kejadian.
Menurut Hanasuddin, korban yang meninggal mengalami sesak nafas setelah menerobos masuk kepulan asap untuk berusaha menyelamatkan harta bendanya agar tidak ikut hangus terbakar.
"Satu orang meninggal dunia. Bukan karena meninggal terbakar, tapi terjebak asap saat berusaha menyelamatkan barang-barangnya. Meninggal di rumah sakit," kata Hasanuddin.
Baca Juga: Kemendikbud: Gedung Kejaksaan Agung Bukan Cagar Budaya
Selain itu, dua orang lagi dikabarkan mengalami luka ringan dalam kejadian tersebut.
Hanya saja, Hasanuddin, tidak menyebutkan identitas para korban. Baik yang meninggal maupun yang mengalami luka-luka.
Puluhan Rumah Terbakar
Hasanuddin menjelaskan dalam peristiwa kebakaran hebat di Pasar Senggol Makassar itu, pihaknya menerima laporan pukul 23.05 WITA malam.
"Armada tiba di TKP pukul 23.05 Wita. Jumlah Armada 21 Mako Damkar, 4 unit posko timur, 3 unit mako carester ujung tanah," kata dia.
"Kekuatan personil sebanyak 80 orang," Hasanuddin menambahkan.