Pertamina Untung Rp 9,5 Triliun, tapi Sebelum Ahok Jadi Komisaris

Dany Garjito Suara.Com
Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:43 WIB
Pertamina Untung Rp 9,5 Triliun, tapi Sebelum Ahok Jadi Komisaris
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram @basukibtp)
Basuki Tjahaja Purnama. (@basukibtp/instagram)
Basuki Tjahaja Purnama. (@basukibtp/instagram)

Bukan hanya warga sipil saja, namun sejumlah tokoh politik juga turut mengomentari perihal kerugian Pertamina ini.

Mantan Sekretaris BUMN Said Didu bahkan memaparkan beberapa tugas yang seharusnya dilakukan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.

"Dulu saya sudah katakan bahwa Ahok sebagai Komut jika ditugaskan untuk : 1) memagih utang ke pemerintah, 2) minta blok migas dari MenESDM, 3) minta ke Presiden agar tidak membebani Pertamina, 4) menemui DPR agar diberikan anggaran untuk penugasan," cuit Said Didu.

Sementara itu, pegiat sosial sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Tabligh, Mustofa Nahrawardaya menuliskan sindiran pedas.

"Untung ada Ahok. Kalau tidak ada beliau, mungkin kerugian Pertamina bakal melonjak jadi 44 T," cuit Mustofa.

Selain cuitan bernada hujatan, ada pula beberapa warganet yang mencoba membela Ahok.

"Buat para pembenci pemerintah terutama Ahok sebenarnya rugi atau tidak itu sama saja di mata mereka semuanya salah.. mereka menutup mata dengan fakta di luar di negara lain yg keadaannya lebih parah dari Pertamina," cuit @anti_kadall.

Pertamina Tak Masuk Fortune, Ahok Disindir Gaji Selangit, Prestasi Ambyar

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Suara.com/Tyo)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (Suara.com/Tyo)

Fortune mengumumkan lagi daftar 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia atau Fortune Global 500 tahun ini.

Baca Juga: Ahok Dirundung Duka, Kakek Meninggal Dunia Tinggalkan Warisan Berkesan

Di antara 500 nama perusahaan itu, tidak ada lagi nama PT. Pertamina (Persero). Padahal, pada tahun lalu, perusahaan milik negara ini berada di peringkat 175. Perusahaan ini ketika itu menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang masuk daftar Fortune.

Gara-gara terdepak dari daftar Fortune Global 500, komentar Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia langsung ditujukan kepada Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurut Tengku, hal itu menunjukkan kalau Ahok tidak benar-benar hebat.

"Kata siapa Ahok hebat...?" kata Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul.

Tengku menilai mantan gubernur Jakarta itu sebenarnya hanya besar di pemberitaan media massa dan juga karena dapat dukungan dari buzzers. Dia kutip ibarat kata pribahasa Melayu: nafsu besar tenaga kurang.

"Gaji selangit, prestasi ambyar... Heehhh..." demikian dikatakan Tengku dalam akun Twitter.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI