Macron juga memberikan penghormatan kepada para korban serangan Januari 2015, menekankan bahwa persidangan yang akan dilangsungkan pada hari Rabu (2/9/2020) untuk para korban.
"kita semua akan memikirkan wanita dan pria yang ditembak karena mereka menggambar, menulis, mengoreksi, ada untuk membantu, untuk menyampaikan." ujarnya.
Abaikan
Laurent Sourisseau, direktur surat kabar dan salah satu yang selamat dari serangan, menyebutkan nama masing-masing korban dalam kata pengantar untuk edisi minggu ini.
"Jarang ada yang, lima tahun kemudian, berani menentang tuntutan yang masih begitu mendesak dari agama pada umumnya, dan beberapa pada khususnya," tulis Sourisseau dikutip dari Al Jazeera.
Presiden Dewan Ibadah Muslim Prancis (CFCM), Mohammed Moussaoui, mendesak orang-orang untuk "mengabaikan" kartun tersebut sambil mengutuk kekerasan.
Para tersangka, yang diadili Rabu (2/9/2020) mulai pukul 08:00 waktu setempat, dituduh memberikan dukungan logistik kepada para pelaku penembakan.
Sidang telah ditunda beberapa bulan akibat sebagian besar ruang sidang Prancis ditutup karena pandemi virus corona.
Pengadilan di Paris akan bersidang hingga 10 November dan, dalam persidangan pertama, akan direkam untuk tujuan arsip mengingat kepentingan publik.
Baca Juga: Prancis Reshuffle Kabinet, Macron Copot Menteri Bermasalah
Jaksa nasional anti-terorisme Jean-Francois Ricard menepis gagasan bahwa hanya "pembantu kecil" yang diadili karena ketiga pria bersenjata itu sudah tewas.