Cerita Nakes yang Tangani Covid-19, Jumpalitan karena Pasien Membeludak

Kamis, 10 September 2020 | 11:46 WIB
Cerita Nakes yang Tangani Covid-19, Jumpalitan karena Pasien Membeludak
Cerita tenaga kesehatan tentang keadaan rumah sakitnya yang kewalahan menangani pasien Covid-19. (YouTube/Najwa Shihab)

Suara.com - Dalam video yang diunggah di channel YouTube Najwa Shihab,  tenaga kesehatan dr. Ottiara Febriannisa Akbariah menceritakan susah payahnya menghadapi pandemi Covid-19.

dr. Ottiara adalah salah satu tenaga medis dari sebuah rumah sakit kelas C di Cikupa Tengerang yang kesulitan memperoleh rumah sakit rujukan.

Lewat talkshow virtualnya, Najwa mengonfirmasi bagaimana keadaan yang sebenarnya terjadi di rumah sakit tempat dr. Ottiara bekerja.

Menurut dr. Ottiara, rumah sakit tempatnya bekerja benar-benar jungkir balik seiring dengan membeludaknya pasien Covid-19 ini terlebih saat mencari rumah sakit rujukan lainnya.

"Kita bener-bener kesulitan mencari RS rujukan karena memang di awal kita komitmen tidak merawat pasien positif, hanya yang pasien suspect saja (PDP)," papar Ottiara dalam video yang diunggah Rabu (09/09/2020) tersebut.

Cerita tenaga kesehatan tentang keadaan rumah sakitnya yang kewalahan menangani pasien Covid-19. (YouTube/Najwa Shihab)
Cerita tenaga kesehatan tentang keadaan rumah sakitnya yang kewalahan menangani pasien Covid-19. (YouTube/Najwa Shihab)

Ketika ditanya soal tenda darurat yang dibangun rumah sakitnya, Ottiara menjelaskan bahwa sebenarnya tenda-tenda tersebut dibangun sejak awal pandemi.

"Memang itu kebijakan dari rumah sakit kami untuk mendirikan tenda untuk suspect kami. Awalnya tenda itu untuk pasien bergejala seperti demam," imbuh Ottiara.

Keterbatasan peralatan medis menjadi salah satu alasan rumah sakit dr. Ottiara merujuk pasien Covid-19 sejak dua bulan terakhir ini.

Namun ia menegaskan, segala kemampuan yang dimiliki rumah sakit akan dikerahkan semaksimal mungkin demi perjuangan melawan Covid-19.

Baca Juga: Terjun Bebas, Ini Identitas Pasien Covid yang Bunuh Diri di RSD Wisma Atlet

"Sampai pertengahan itu, antara Mei-Juni, memang lebih mudah dibanding akhir bulan kemarin sama awal bulan ini. Dulu semalam dapat rujukan, kalau sekarang bisa lebih dari 2 hari," lanjutnya.

Menanggapi kisah dr. Ottiara, Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito yang juga hadir dalam acara Najwa Shihab memaparkan penjelasnnya.

"Sekitar 30 persen pasien di DKI berasal dari Bodetabek dan itu menjadi beban untuk DKI juga. Jadi sebenarnya di daerah lainnya kesediaan tempat tidur, ICU di daerah lain juga terbatas. Tapi yang jadi alarm ya di DKI karena menjadi penyangga daerah lainnya," kata Wiku.

Menurutnya, untuk rumah sakit swasta di daerah sekitar Jakarta, apabila ada pasien yang sedang dan ringan maka bisa dipindahkan ke RS Wisma Atlet.

Tetapi lebih lanjut Wiku menegaskan, masyarakatnya harus bisa ikut menekan penyebaran Covid-19 dengan tetap patuh pada protokol kesehatan.

"Kita harus rem masyarakatnya, harus betul-betul berperilaku protokol kesehatan yang bagus," tambahnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI