Syekh Ali Jaber Ditusuk, Fahri: Apa Benar Pelaku Gangguan Jiwa Atau...

Senin, 14 September 2020 | 09:48 WIB
Syekh Ali Jaber Ditusuk, Fahri: Apa Benar Pelaku Gangguan Jiwa Atau...
Syekh Ali Jaber ditusuk. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hingga Senin (14/9/2020), cuitan Fahri Hamzah yang merupakan respons atas penusukan Syekh Ali Jebar telah mendapat 830 retweets dan disukai 2.500 pengguna Twitter.

Tidak hanya itu, cuitan ini pun mendatangkan berbagai komentar warganet dan menjadi ruang diskusi. Sejumlah warganet tampak curiga dan bertanya-tanya apabila pelaku penusukan memang divonis gila.

"Tanya kenapa kalau korbannya Ulama langsung beredar kabar pelakunya gila? Tapi kalau korbannya pejabat (contoh Wiranto) langsung beredar kabar pelakunya teroris atau ISIS? Plus 7 x 24 jam diulas TV dan media mainstream," ujar @Yat************.

Meski begitu, sejumlah warganet lainnya tampak menghimbau agar masyarakat menunggu laporan dari pihak berwajiban saja. Jangan tergiring dengan opini yang belum pasti kebenarannya, termasuk soal kejiwaan pelaku penusukan.

Polisi Segera Periksa Kejiwaan Pemuda Penusuk Syekh Ali Jaber

Polresta Bandar Lampung akan mengecek kejiwaan Alpin Andria (24), pemuda pelaku penusukan Syekh Ali Jaber. Pemeriksaan kejiwaan tersebut dilakukan menyusul adanya pengakuan pihak keluarga bahwa yang bersangkutan mengidap gangguan kejiwaan sejak empat tahun terakhir.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengatakan, hingga kekinian pihaknya belum dapat memastikan ihwal riwayat kesehatan pelaku.

Rencananya, pihaknya akan memeriksakan kejiwaan pelaku ke Biddokkes Polda Lampung.

"Belum bisa dipastikan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa. Kita sudah koordinasi dengan Biddokkes Polda untuk cek kondisi kejiwaan yang bersangkutan," kata Budi saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (14/9/2020).

Baca Juga: Resmi! Polisi Tetapkan Penusuk Syekh Ali Jaber Sebagai Tersangka

Menurut Budi, berdasar keterangan orang tua pelaku, pria tersebut telah mengidap gangguan kejiwaan sejak tahun 2016. Kendati begitu, Budi memastikan pihaknya tidak akan begitu saja percaya dan akan terlebih dahulu memeriksakan kejiwaan yang bersangkutan.

"Info dari orang tuanya yang mengatakan bahwa yang bersangkutan stress dan alami gangguan kejiwaan sejak 2016, tapi kami akan dalami lebih lanjut," ujar Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI