Kerbau-kerbau tersebut juga bisa beradaptasi dengan panasnya cuaca di Marajó, yang terletak hampir tepat di garis Khatulistiwa.
Beberapa ras kerbau berkembang biak di Marajó, seperti Murrah, dihargai karena daging dan susunya, dan Carabao, yang terkenal dengan tanduknya yang berbentuk bulan sabit.
Selain itu, para petugas polisi mengaku ada manfaat lain ketika mereka bertugas menunggang seekor kerbau yakni membantu menurunkan ketegangan.
"Ini adalah jenis tempat di mana semua orang tahu urusan semua orang," kata Claudio Vitelli (45), seorang petugas polisi yang secara teratur berpatroli di atas kerbau.
"Menjadi pria di atas kerbau membuat saya lebih mudah didekati, membuat pekerjaan saya sedikit lebih mudah," ujar Claudio.
Polisi militer Brasil agak mirip dengan polisi negara bagian di Amerika Serikat, dalam arti bahwa mereka dikendalikan oleh pemerintah negara bagian.
Di kota Soure. petugas polisi menyatakan bahwa berpatroli bersama kerbau dapat meredakan ketegangan dengan penduduk.
Ide unik kepolisian Marajo tersebut langsung menarik perhatian. Piauí, majalah kelas atas di Rio de Janeiro, menyebut unit tersebut sebagai "Tentara Kerbau" Brasil.
Meskipun kerbau dapat ditemukan di tempat lain di Brasil, pasukan polisi lain belum mengikuti jejak mereka untuk menggunakan kerbau. Namun, para perwira di Batalyon ke-8 mengatakan bahwa mereka siap untuk mengejarkan bagaimana menunggunag kerbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Baca Juga: Profil Ade Armando, Pakar Komunikasi yang Kerap Buat Kontroversi
"Brasil adalah negara tropis, dan itu berarti kita harus menemukan solusi tropis untuk tantangan yang kita hadapi," kata Emerson Cassiano, seorang anggota polisi di unit kerbau.