Beredar Video Diduga Pantai di Jepara Surut Hari Ini, Benarkah?

Kamis, 01 Oktober 2020 | 16:50 WIB
Beredar Video Diduga Pantai di Jepara Surut Hari Ini, Benarkah?
Video pantai surut di Jepara. (Twitter/@Jateng_Twit)

Menurut Daryono, kajian tsunami setinggi 20 meter tersebut hanya bagian dari sebuah kajian zona megathrust dalam mitigasi bencana.

"Zona megathrust bukanlah hal baru. Di Indonesia, zona sumber gempa ini sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia," kata Daryono di Instagramnya @daryonobmkg.

Selengkapnya videonya di sini.

Geger Ancaman Tsunami Setinggi 20 Meter, Begini Analisis Staf Ahli UGM

Institut Teknologi Bandung (ITB) baru saja mengeluarkan hasil riset yang menyampaikan adanya potensi tsunami setinggi 20 meter di bagian selatan Pulau Jawa. Menanggapi hal tersebut staf ahli Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM menyampaikan hasil penelitian itu membuktikan hipotesis lama yang sudah berkembang di kalangan para ahli. 

Staf ahli PSBA UGM, Djati Mardianto menyampaikan bahwa wajar jika ITB memiliki hasil riset demikian. Dari apa yang dilakukan ITB, Djati melihatnya sebagai sesuatu yang memperkuat dugaan atau hipotesis yang sudah dibangun selama ini. Hanya saja, untuk melakukan pembuktian secara kuantitatif dengan kajian yang sistematis dan rinci memang belum lama. 

"Apa yang dilakukan ITB sebenarnya memperkuat apa yang sudah dilakukan sebelumnya," ujar Djati saat dihubungi SuaraJogja.id melalui sambungan telepon Sabtu (26/9/2020). 

Bagi dirinya, hasil riset demikian bukanlah sebuah hal yang baru. Dalam risetnya, disebutkan jika tsunami dengan potensi ketinggian gelombang mencapai 20 meter disebabkan oleh gempa Megathrust. Djati menjelaskan, bahwa gempa tersebut kurang lebih mirip seperti yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 lalu. 

Teori yang berkembang sebelum kejadian tsunami di Aceh, para pakar belum sepakat bahwa gempa-gempa Megathrust memiliki kekuatan mencapai sekitar 9 Magnitudo. Dalam sejarahnya sendiri, zona selatan pulau Jawa belum ada catatan mengenai kejadian gempa bumi yang mencapai kekuatan diatas 8 Magnitudo. 

Baca Juga: Menristek Minta Pembangunan di Derah Rawan Bencana Perhatikan Hal Ini

Namun, Djati menjelaskan ada dua hal yang menjadi penyebabnya. Pertama, adalah karena tidak memiliki potensi gempa Megathrust. Karena tipe sodaksi antara dua lempeng di selatan Jawa itu berbeda. Sementara untuk lempeng di kawasan Sumatera sendiri dinilai lebih landai. Berbeda dengan bagian selatan pulau Jawa yang dinilai lebih dalam. 

"Sehingga memang jarang bisa dirasakan. Tetapi, ilmu itu berkembang terus," terang Djati.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI