Suara.com - Politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon berkomentar soal keributan yang sempat terjadi di Taman Makam Pahlawan Kalibata beberapa waktu lalu yang melibatkan Jenderal Purn Gatot Nurmantyo.
Jansen mempertanyakan kebenaran izin yang harus dikantongi seseorang jika ingin melakukan ziarah ke TMP Kalibata.
"Ini aku serius tanya. Ziarah ke TMP Kalibata itu harus ada izin ya? Dan izinnya ke mana?" tanya Jansen lewat Twitter-nya, Jumat (2/10/2020).
Ia mengaku tidak mengetahui persoalan izin itu lantaran selama ini ia tidak pernah meminta izin jika berziarah ke taman makam pahalawan itu.
"Karena aku selama ini bolak-balik ke Kalibata ya datang aja. Berarti selama ini aku salah dong? Kalau ziarah aja rumit begini lama-lama tak ada orang ke Kalibata. Padahal isinya makam para pahlawan," sambung Jansen.

Sebelumnya, acara tabur bunga di TMP Kalibata yang dihadiri Gatot Nurmantyo sempat diwarnai keributan.
Acara tabur bunga yang dilakukan Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020) ternyata tidak memiliki izin. Prosesi tabur bunga itu juga justru berakhir ricuh yang disebabkan bentrok dengan massa demonstrasi.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan bahwa Purnawirawan PPKN sebelumnya sudah membuat surat izin untuk melaksanakan prosesi ziarah dan diberikan kepada Kementerian Sosial (Kemensos). Namun Kemensos tidak memberikan izin dengan alasan situasinya sedang pandemi Covid-19.
"Namun dari Kemensos tidak diizinkan dengan alasan karena Covid-19," kata Dudung saat konferensi pers di Makodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2020).
Baca Juga: Gaduh di TMP Kalibata, Mustofa: Memang Aneh, Sejak 2014, NKRI Jadi Aneh
Tak diindahkan, ratusan purnawirawan PPKN termasuk tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo tetap memaksa. Padahal Dudung menyebut pihaknya sudah berlaku luwes mengingat para purnawirawan itu juga pernah berbakti kepada bangsa.