Suara.com - Hasil jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia menggambarkan kinerja Menteri BUMN Erick Thorir mendapatkan apresiasi tertinggi di mata publik dengan nilai 5,9. Sedangkan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendapat nilai merah (4,97).
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia Kunto Adi Wibowo mengatakan, “kepuasan terhadap kinerja menteri BUMN yang merangkap sebagai ketua pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 selama masa pandemi cukup tinggi di mata pekerja urban Jakarta ini membuktikan bahwa publik masih memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap kinerja Erick Thorir untuk bisa menangani dan mengatasi pandemi ini.”
Sementara Mentero Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menempati posisi 21 dari 34 menteri di kabinet Indonesia Maju dengan nilai 5,22. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan skor 5,15 di posisi 27. Menteri Koodinator Politik, Hukum, Keamanan Mahfud MD berada di posisi 5 dengan nilai 5,64.
Menurut Kunto posisi terakhir yang diraih Muhadjir Effendy terjadi karena dia dinilai kurang memiliki terobosan di tengah pandemi Covid-19.
"Evaluasi dari publik yang diterima oleh Pak Muhadjir Effendy merupakan tuntutan publik agar sang menteri koordinator bekerja lebih keras dan segera memperjelas program terkait penanganan Covid-19 seperti inovasi untuk membangun resiliensi warga Indonesia," katanya.
Survei juga menunjukkan Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro yang menjadi punggawa dan bertanggungjawab atas pembuatan vaksin Merah Putih mendapatkan nilai yang cukup tinggi di mata para pekerja di Jakarta dengan nilai 5,33.
Skor ini menempatkan Bambang di peringkat 12 dari seluruh anggota kabinet Indonesia Maju.
"Harapan dan optimisme publik yang besar terhadap vaksin Merah Putih memberikan keuntungan dan sekaligus tantangan bagi Menristek. Publik sangat berharap dan mendukung vaksin ini bisa menjadi end game bagi persoalan pandemi Covid-19 di Indonesia," kata Kunto.
Publik cenderung merasa nyaman terhadap kinerja Presiden Jokowi selama masa pandemi. Hal tersebut dapat terlihat bahwa tingkat kenyamanan atas kinerja Presiden di mata pekerja di Jakarta mendapatkan nilai 62,6 persen.
Baca Juga: Erick Thohir Merger Bank Syariah BUMN, Bagaimana Nasib Nasabah
Seiring dengan rasa kenyamanan terhadap kinerja Presiden, Satgas COVID-19 menjadi lembaga yang mendapatkan kepercayaan paling tinggi dari responden dengan nilai 6,2 dari maksimal nilai 10 yang diikuti oleh gubernur tempat tinggal responden dan BNPB/BPBD yang sama-sama memperoleh nilai 5,9.