Suara.com - Seorang pengguna TikTok membagikan pengalamannya berlibur ke Korea Utara. Ia bercerita bila ternyata negeri yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu sangat berbeda dengan yang ia bayangkan sebelumnya.
Korea Utara selama ini dikenal sebagai negara yang cukup misterius untuk dikunjungi. Hal itu tak lepas dari situasi geopolitik negeri tersebut yang terkesan kaku dan ketat.
Tapi anggapan itu dipatahkan oleh @kharismuda, seorang pengguna TikTok yang baru saja berlibur dari Korut.
Ia bercerita bahwa untuk bisa masuk ke Korea Utara hanya ada satu pintu masuk yakni dari China.
Dia juga mengakui selama berlibur di Korea Utara, hidupnya begitu tenang. Pasalnya tidak ada sinyal dan internet, sehingga ia bisa bebas menikmati hidup tanpa sosial media.
"Selama 4 hari di sini tanpa sosmed, ghibah, dan enggak bisa kontak siapa pun ya," tulis dia.
Kharismuda juga mengakui ketatnya para petugas keimigrasian dalam memeriksa barang para pengunjung.
"Imigrasinya sumpah lama banget sampai 4 jam. Mereka nge-check semua barang bawaan kita secara detail. Nge-check isi HP, kamera, laptop, biar enggak macam-macam di Korut," kisahnya sembari mengacungkan jempol.
Ada yang menarik dari peraturan berfoto di Korea Utara. Kendati para pengunjung dibebaskan untuk memfoto objek apapun, tapi ada aturan tersendiri jika mereka ingin memotret para pemimpin dan leluhur Korut.
Baca Juga: Lawan Hoaks, TikTok Gandeng Media untuk Cek Fakta di Asia Pasifik
"Bebas mau foto apapun di sini, asalkan setiap foto pemimpin dan leluhurnya harus full dari atas sampai bawah ya! Karena kalau ketahuan foto cuma setengah bisa-bisa seluruh foto dokumentasi dihapus total guys," jelasnya.
Ketika tiba di Ibu kota Korut yaitu Pyongyang, ia dibuat takjub dengan suasana kotanya.
"Pyongyang maju banget guys, bersih, teratur, enggak ada copet, kemiskinan, kelaparan apalagi kriminalitas!" tulis dia mendeskripsikan.
Ia menduga situasi itu dikarenakan adanya peraturan soal hukuman bagi 3 generasi jika seseorang terbukti melakukan kejahatan.
Ketika ia sampai di hotel, dirinya dilarang untuk keluar dari gedung tersebut.
"Akhirnya hiburannya cuma ada TV tapi yang diputar tentang Kim Jong Un semua atau film yang kayak begini, suasana 70-an banget," kisahnya.