Dari korban meninggal, terdapat seorang anak laki-laki berusia 17 tahun. Korea Selatan sendiri berencana menyuntik vaksin flu kepada 19 juta remaja dan warga lanjut usia.
Keempat perusahaan domestik tersebut menolak berkomentar, sementara Sanofi tidak segera membalas permintaan komentar.
Tidak segera jelas apakah ada vaksin yang dibuat di Korea Selatan yang diekspor, atau apakah yang dipasok oleh Sanofi juga digunakan di tempat lain.
Asosiasi Medis Korea, sebuah kelompok dokter yang berpengaruh, mendesak pemerintah menghentikan sementara semua program inokulasi untuk menghilangkan kekhawatiran publik dan memastikan vaksin itu aman.
Kim Chong-in, pemimpin partai oposisi utama People Power, menginginkan program itu dihentikan sampai penyebab kematian diverifikasi.
Tetapi otoritas kesehatan mengatakan penyelidikan awal terhadap enam kematian tidak menemukan kaitan langsung dengan vaksin, tanpa zat beracun yang ditemukan.
Program gratis ini terbukti kontroversial sejak dimulai bulan lalu. Peluncuran ditunda selama tiga minggu setelah ditemukan bahwa sekitar 5 juta dosis disimpan pada suhu kamar alih-alih didinginkan, seperti yang disyaratkan.
Para pejabat mengatakan 8,3 juta orang telah diinokulasi sejak program dilanjutkan pada 13 Oktobter, dengan sekitar 350 kasus reaksi merugikan dilaporkan.
Program berbayar terpisah memungkinkan pembeli untuk memilih dari kumpulan perusahaan yang lebih besar yang membuat vaksin gratis dan lainnya.
Baca Juga: RSUD Gunung Jati Cirebon Lockdown Sementara, Pasien Rujukan Dialihkan
Kematian terbanyak di Korea Selatan terkait dengan vaksinasi flu musiman sebelumnya adalah enam pada tahun 2005, kata kantor berita Yonhap.