5 Fakta Wanita Bawa Bensin Mau Bakar Kantor Anies Baswedan

Rabu, 28 Oktober 2020 | 13:11 WIB
5 Fakta Wanita Bawa Bensin Mau Bakar Kantor Anies Baswedan
Perempuan berjilbab terobos Balai Kota Jakarta ingin membakar gedung yang menjadi Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu.

Budi bercerita, awalnya wanita pembawa bensin di dalam botol tersebut masuk ke Blok G sekitar pukul 12.10 WIB pada Selasa (27/10) siang. Dari pemeriksaan x-ray, diketahui wanita tersebut membawa botol air mineral di dalam tas. Namun, petugas tidak mencurigai bahwa cairan yang berada di dalam botol ternyata merupakan bensin.

"Di dalam x-ray kan kelihatan hanya cairan, kita berpikir itu air mineral. Lalu, dia naik ke lantai 12 ke Biro Perekonomian," kata Budi kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).

Sesampainya di lantai 12, emak-emak tersebut memaksa kepada petugas untuk menemui kepala biro. Namun, karena gelagatnya yang tidak wajar, petugas kemudian mulai curiga.

3. Wanita Itu Bawa Surat Minta Uang ke Bank DKI

Wanita itu membawa sepucuk surat yang tidak jelas peruntukannya. Budi berujar bahwa struktur kalimat dan penggunaan bahasa serta kata di surat tersebut aneh dan tidak beraturan.

Akan tetapi, beberapa bagian dalam surat tersebut berisi bahwa ia meminta uang ke Bank DKI lantaran.

"Karena dia menyatakan bahwa beliau itu, di bahasanya suratnya mau minta duit ke Bank DKI karena dia punya uang di Bank DKI terus karena dia mewakili polsek-polsek. Seperti itu, jadi ngaco. Terus dia jadi pemimpinnya dan Rhoma Irama jadi wakilnya, bahasanya gak jelas. Jadi bahasanya ngaco," kata Budi.

4. Wanita Itu Menyebut Beberapa Nama Tokoh Dalam Suratnya,  Salah Satunya Ani Yudhoyono

Kepala Biro Umum Setda Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin mengatakan, dalam suratnya wanita yang diduga tidak waras mengatasnamakan dirinya sebagai ibu negara RI, Ernawati Ululaya Nias. Ia turut menyebut sebagai anak bunda Ani Yudhoyono, Rhoma Irama hingga Kapolsek Jatinegara.

Baca Juga: Ngaku Dianiaya Tentara, Wanita yang Mau Bakar Kantor Anies Dilaporkan Lagi

Dari isi suratnya yang terkesan mengada-ada, Budi kemudian menduga bahwa emak-emak tersebut mengalami gangguan jiwa.

"Kita juga sebenernya, saya melihat itu bahasa yang gak baik. (Strukturnya) gak bagus. Dan itu memang bahasa asal dan gak jelas itu surat apa. Karena dia menyatakan bahwa beliau itu, di bahasanya suratnya mau minta duit ke Bank DKI karena dia punya uang di Bank DKI, terus karena dia mewakili polsek-polsek. Seperti itu, jadi ngaco," kata Budi kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).

5. Wanita Itu Dilaporkan Lagi Gegara  Buat Laporan Dianiaya Tentara

Setelah sempat dilepaskan karena diduga alami gangguan jiwa, emak-emak berhijab yang nekat mau membakar gedung Balai Kota DKI Jakarta kembali dilaporkan ke Polsek Gambir.

Pelaporan itu dilakukan Pemprov DKI lantaran wanita itu membuat laporan karena mengaku-ngaku telah dianiaya prajurit TNI.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaludin yang tadinya berpikir emak-emak tersebut tidak waras menjadi berubah pikiran. Ia sekaligus mengklarifikasi bahwa pelaporan yang diklaim emak-emak tidak benar.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI