Banjir kritikan Pakar lingkungan mengatakan menutupi pantai dengan pasir buatan tidak mengatasi masalah teluk yang sebenarnya. Torres dan yang lainnya percaya bahwa cara terbaik untuk membersihkan Teluk Manila bukanlah dengan menambahkan apapun, melainkan membersihkan sampah dan polusi.
Pasir putih buatan di pantai Manila pun nampaknya telah tertiup oleh badai baru-baru ini. DENR mengklaim pasir tidak terhanyut, tetapi mengatakan bahwa pasir keabu-abuan, batu, dan material lainnya menumpuk begitu saja di atas pasir dolomit.
Orang-orang di Manila telah menggunggah foto yang menunjukkan kondisi pantai yang rusak akibat badai. Pihak berwenang disebut tak menghiraukan kritik karena menghabiskan sekitar 389 juta peso (Rp117 miliar) untuk proyek pengisian pasir pantai di tengah pandemi yang menggoyahkan ekonomi.
Sebuah gambar kue bertuliskan "Sangat menyakitkan - pasir [senilai] 389 juta peso?" menjadi viral. Aktivis lingkungan sebenarnya merasa khawatir akan dicap sebagai teroris dengan adanya Undang-undang Anti-terorisme baru yang kontroversial di Filipina.
Mereka mengatakan bisa ditangkap karena dianggap menghasut ketika berbicara tentang bahaya lingkungan. (Ed: pkp/rap)