"Benar tugasnya BIN adalah intelejen negara. Di sini peran BIN memilah mana pihak yang punya niat buruk. Kepada para ulama sebaiknya sikap intelijen tetap khusnuzon. Sejarah negeri ini dimerdekakan oleh ulama lho. Justru di banyak kasus ulama dan ustaz berkorban untuk membentuk NKRI," jelas Mardani.
Terkait kasus kriminalisasi Habib Rizieq sebelumnya, Mardani Ali Sera mengatakan negara sudah memiliki sistem peradilan yang adil. Dengan kata lain tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Oleh sebab itu, Mardani Ali Sera merasa Habib Rizieq akan mendapat kesempatan yang adil untuk pembelaan dirinya, seperti bisa menarik penasehat hukum untuknya.
"Negeri kita negeri hukum. Kalau ada tuduhan saya yakin sistem pengadilan kita akan memberi kesempatan yang adil. Beliau dapat diperkuat penasehat hukum. Kami yg diparlemen atau masyarakat akan melihat akuntabilitas setiap kasus yang ada. Bukan cuma Habib Rizieq karena hukum bukan hanya tajam ke bawah tumpul ke atas," pungkasnya.
Sebelumnya, Habib Rizieq selaku Imam Besar FPI mengumumkan jadwal kepulangannya ke Indonesia yakni pada Selasa (10/11/2020) mendatang.
"Terbang dari bandara kota Jeddah dengan pesawat Saudia dengan nomor penerbangan SV 816,” ujar Habib Rizieq seperti dilihat di tayangan kanal YouTube Front TV, Rabu, 4 November 2020.
Rizieq mengungkapkan, dirinya tidak lagi ada permasalahan terkait kepulangannya ke tanah air dan setibanya di rumah, ia akan menikahkan putri keempatnya.
"Insya Allah saya akan nikahkan putri saya yang keempat Najwa dengan tunangannya Insya Allah," ungkapnya.
Baca Juga: Jack Brown Kini Tak Punya Klub sejak Kontraknya Habis di Lincoln City