Soal Habib Rizieq dan Anies Baswedan, Rocky Gerung: Istana Sudah Berantakan

Rabu, 18 November 2020 | 17:04 WIB
Soal Habib Rizieq dan Anies Baswedan, Rocky Gerung: Istana Sudah Berantakan
Rocky Gerung. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik Rocky Gerung mengomentari penyelidikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas kasus pernikahan Putri Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab yang memakan waktu sekitar 9 jam.

Rocky Gerung mengatakan, penyelidikan tersebut sebenarnya tidak perlu dilakukan. Sebab, hal itu justru mengesankan bahwa pihak kepolisian berupaya untuk melayani kepentingan Istana.

"Itu buat apa dan berjam-jam untuk hal yang sepele, tinggal baca aturannya. Jadi terlihat bahwa polisi terpaksa memperpanjang pemeriksaan itu karena berupaya untuk melayani kepentingan Istana," tukas Rocky Gerung dikutip dari tayangan dalam Kanal YouTube miliknya, Rabu (18/11/2020).

Menurut Rocky, Istana berharap agar Anies Baswedan diberi hukuman. Padahal, polisi mengerti hal itu sangat tidak mungkin lantaran sifat undang-undang yang dimaksud tidak memiliki kekuatan hukum.

Rocky Gerung Mengomentari Pemanggilan Anies Baswedan (YouTube/Rocky Gerung Official).
Rocky Gerung Mengomentari Pemanggilan Anies Baswedan (YouTube/Rocky Gerung Official).

Kemudian, Rocky Gerung menyoroti pihak Istana yang dinilainya kalang kabut saat mengurusi sejumlah permasalahan, khususnya terkait Habib Rizieq dan Anies Baswedan.

Hal itu terjadi lantaran menurutnya Pemerintahan Jokowi tidak memiliki kemapuan untuk mengelola informasi publik.

"Terlihat bocor terus kemampuan istana mengelola informasi," kata Rocky.

Menurut Rocky Gerung, kemunduran pengelolaan informasi itu terjadi seiring dengan berkurangnya pihak-pihak yang mendukung Pemerintahan Jokowi.

Rocky Gerung menuturkan, saat ini pendukung Istana hanya dua, yakni para buzzer influencer dan komisaris relawan.

Baca Juga: Berbeda Sama Rizieq Shihab, Ustaz Das'at Latif Pilih Bubarkan Ribuan Jemaah

"Karena pendukung istana cuma 2. Satu adalah buzzer dan influencer. Dua adalah komisaris relawan yang tidak punya kemampuan analisis. Presiden Jokowi tertipu oleh pembantunya sendiri sehingga muncul blunder," tukas Rocky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI