Sahara Barat Memanas, Maroko dan Front Polisario Saling Serang

Rabu, 18 November 2020 | 18:27 WIB
Sahara Barat Memanas, Maroko dan Front Polisario Saling Serang
DW

“Pertempuran terus berlanjut setelah tindak kriminal yang dilakukan pasukan Maroko di Guerguerat,” imbuhnya.

Sementara Menteri Pertahanan Sahrawi, Abdallah Lahbib, mengklaim “pasukan kami berhasil membukukan kemenangan penting dan menciptakan kerugian materil dan korban jiwa di pihak musuh.”

Namun begitu, pos perbatasan yang dipermasalahkan Polisario dikabarkan sudah kembali beroperasi pada Sabtu lalu, “belasan truk yang tidak bisa melintas selama tiga pekan karena tindakan milisi Polisario sudah melewati perbatasan Maroko dan Mauritania,” menurut laporan kantor berita pemerintah Maroko, MAP, yang mengutip kesaksian pejabat keamanan Mauritania.

Perang separatisme Sahara Barat adalah panggung pertikaian pos-kolonialisme yang masih bertahan di utara Afrika.

Ketika Spanyol mengakhiri kekuasaannya pada 1975, menyusul perang kemerdekaan melawan etnis Sahrawi, Maroko mengirimkan 20.000 tentara dan memicu perang yang berlangsung selama 16 tahun.

Etnis Sahrawi bertempur di bawah bendera Front Polisario yang didukung oleh jiran Maroko, yakni Aljazair dan Libya.

Kedua negara, terutama Aljazair, secara rutin memasok senjata dan perlengkapan perang bagi Front Polisario. Namun sejak gencatan senjata 1991, Maroko menguasai hampir 80% wilayah Sahara Barat, sementara sisa wilayah di sepanjang perbatasan dengan Aljazair dikuasai Republik Arab Sahrawi.

Eskalasi teranyar terjadi di Guerguerat yang terletak di perbatasan selatan. Di sini Maroko membangun jalur bebas hambatan menuju Mauritania sebagai koridor perdagangan.

Namun keberadaan pos tersebut dinilai mencederai perjanjian gencatan senjata. “Guerguerat adalah pemicunya. (Pos) itu adalah sebuah agresi,” kata Menlu Salem Ould Salek.

Baca Juga: Kewalahan Hadapi COVID-19, Raja Maroko Wacanakan Lockdown Total

“Pasukan Sahrawi hanya membela diri dan merespon pasukan Maroko yang berusaha menggeser tembok perbatasan yang menandai garis demarkasi,” di bawah perjanjian 1991.

“Perang sudah dimulai. Maroko sendiri yang melikuidasi gencatan senjata.” rzn/hp(afp, rtr, dpa)

REKOMENDASI

TERKINI