Suara.com - Akun Instagram resmi Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri kembali diserbu publik usai membagikan konten berupa pantun Ormas radikal, Senin (15/12/2020).
Dipantau Suara.com dari kolom komentar, warganet ramai-ramai mengungkit tragedi bentrok di Tol Jakarta - Cikampek yang menewaskan enam Laskar FPI.
Divisi Humas Polri mengunggah potret salah seorang polisi menaiki sepeda motor tua.
Dalam potret tersebut, disematkan narasi pantun yang menyinggung soal Ormas radikal dan NKRI harga mati.
"Jalan-jalan ke kota Kendal. Jangan lupa makan roti. Jangan ada ormas radikal. Karena NKRI harga mati," bunyi pantun Divisi Humas Polri.

Kekinian, unggahan Divisi Humas Polri telah disukai belasan ribu pengguna Instagram dan mendapat berbagai macam komentar.
Beberapa warganet terpantau menyerang balik polisi dengan pantun serupa tetapi dengan nada yang membela FPI.
"Jalan-jalan ke kota Kendal. Jangan lupa makan roti. Itu enam orang pengawal, kenapa kau tembak mati," balas patun @hrbi.id.
"Jalan-jalan ke kota Kendal. Jangan lupa makan roti. Ingat dan hati-hati sama sinetron dan polisi," ujar @ismailsaputranad menimpali.
Baca Juga: Bela Rizieq dan Hina Polisi Dengan Sebutan Dajjal, Ratu Ditangkap di Bogor
"Jalan-jalan ke kota Kendal. Jangan lupa makan roti. Yang bunuh enak orang pengawal. Kenapa dilindungi," sahut @van_vhan.
Divisi Humas Polri dalam unggahanya tidak menyebut secara lugas apa saja Ormas yang tergolong radikal. Hanya saja, publik kuat menduga adalah FPI yang belakangan tersandung problematika dengan mereka.
Terpantau pula sejumlah warganet menyayangkan konten pantun yang menurut mereka terkesan menyudutkan FPI tersebut. Padahal mereka menilai FPI ada sisi baiknya yang perlu dihargai.
"Ormas radikal yang mana mas? Yang suka nolong dikala NKRI ada bencana ya?" kata @chadilsha_15.
"Yang radikal yang mana? Yang nembak 6 orang yang dibilang lagi nguntit?" balas @muhammadnurisadha.
Seperti diberitakan sebelumnya, insiden penembakan enam Laskar FPI pengawal Habib Rizieq Shihab belakangan menjadi topik yang hangat diperbincangkan.