Bahkan, di beberapa titik dipenuhi lumpur sehingga menyulitkan proses pencarian korban. Di samping itu, jika dipaksakan mendekat ke dasar maka semburan lumpur akan naik sehingga mengganggu penglihatan.
Polisi air yang ikut dalam pencarian tiga warga negara asing (WNA) yang hilang di perairan Pulau Sangiang pada November 2019 itu bercerita pengalaman dan kesiapan mental serta kesehatan berpengaruh saat misi kemanusiaan.
Bagi penyelam yang sudah beberapa kali menyelam mencari korban di laut lepas, biasanya lebih tenang dibandingkan dengan pemula. Bahkan, secara pribadi ia juga mengalaminya.
Salah satu hal yang membuat kepanikan ialah bila bertemu korban di dasar laut. Baik dalam kondisi utuh maupun tidak. Sebagai petugas, ia mengatakan pencarian korban merupakan misi kemanusiaan sehingga berharap besar bisa menemukan mereka dalam kondisi apapun.
Bagi mereka para penyelam, tak ada kata nyali ciut demi mencari dan menemukan serpihan pesawat serta korban Sriwijaya Air yang malang itu.
Kini, meskipun kemungkinan penemuan korban dalam kondisi selamat terbilang kecil, namun tak ada salahnya terus berharap sembari berdoa kepada yang di atas. Untaian doa dari rakyat Indonesia untuk korban pesawat Sriwijaya Air.