Suara.com - Presiden Joko Widodo pada Rabu (13/1/2021) resmi menerima suntikan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh China yakni Sinovac.
Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Sinovac di Indonesia, bahkan media asing menyebutkan pertama di dunia.
Setelah dinyatakan dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit penyerta apapun, Presiden Jokowi langsung disuntik vaksin oleh wakil dokter Kepresidenan Prof. dr. Abdul Muthalib. Sp. PD.
Indonesia memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin berdasarkan data sementara yang menunjukkan angka efektif sebesar 65 persen.
Pada awal Desember, gelombang pertama vaksin Sinovac tiba di Indonesia dengan total 1,8 juta dosis untuk persiapan vaksinasi massal.
Selain Indonesia, ada sejumlah negara di berbagai belahan dunia yang juga memakai vaksin Covid-19 buatan China.
Saat perlombaan global untuk memproduksi vaksin Covid-19 berlanjut, China memiliki dua pelari terdepan yakni Sinovac dan Sinopharm.
Menyadur BBC News, Rabu (13/1/2021) dua negara Arab yakni Uni Emirat Arab dan Bahrain menyetujui vaksin buatan China namun dari perusahaan Sinopharm.
Baca Juga: Lama Tak Bertanding, Apriyani Ungkap Rahasia Tetap Kompak dengan Greysia
Regulator UEA mengatakan dalam siaran pers bahwa mereka telah menyetujui vaksin yang tidak aktif yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Beijing Sinopharm.
Persetujuan tersebut didasarkan pada data perusahaan yang menyatakan bahwa kemanjurannya 86% dalam pengujian tahap akhir, termasuk percobaan pada 31.000 orang di UEA, menurut siaran pers, dikutip dari Nature.com.
2. Bahrain
Pejabat Bahrain tidak menyatakan apakah mereka menyetujui vaksin Sinopharm yang sama, tetapi mereka juga melaporkan kemanjuran 86%. Sekitar 7.700 orang berpartisipasi dalam uji coba Sinopharm di Bahrain.
3. Turki
Turki juga ikut menjadi negara yang memakai vaksin Covid-19 buatan China yakni Sinovac dengan vaksin CoronaVac-nya.