Taliban Keluarkan Dekrit Agar Anggotanya Tidak Berpoligami, Ini Alasannya

Sabtu, 16 Januari 2021 | 10:17 WIB
Taliban Keluarkan Dekrit Agar Anggotanya Tidak Berpoligami, Ini Alasannya
Ilustrasi pasangan poligami. (Pexels/cottonbro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pimpinan Taliban mengeluarkan dekret yang mendesak kepada pada anggotanya untuk tidak berpoligami agar terhindar dari tuduhan musuh.

Menyadur BBC News, Jumat (15/1/2021) Taliban mengeluarkan dekret yang mendesak para pemimpin dan komandan kelompok untuk tidak lagi memiliki banyak istri.

Keputusan dua halaman, yang dikeluarkan atas nama pemimpin Taliban Afghanistan Mullah Hibatullah, tidak melarang pernikahan kedua, ketiga, atau keempat, tetapi memperingatkan bahwa biaya yang dihabiskan untuk upacara pernikahan dapat mengundang kritik dari lawan-lawan Taliban.

"Jika semua pimpinan dan komandan menghindari poligami, mereka tidak perlu terlibat dalam praktik korupsi dan ilegal," bunyi keputusan itu.

Sumber-sumber dari Taliban mengatakan kepada BBC bahwa praktik tersebut meningkatkan permintaan dari para komandan atas dana untuk membayar pengantin.

Praktik tersebut berlaku di banyak suku Pashtun di Afghanistan dan Pakistan di mana uang diberikan kepada keluarga seorang wanita untuk mengamankan pernikahan.

Keputusan tersebut memang memberikan pengecualian, mendukung pernikahan kedua bagi pria yang tidak memiliki anak dan tidak memiliki anak laki-laki dari pernikahan sebelumnya.

Selain itu bagi anggota yang menikahi seorang janda atau yang memiliki kekayaan keluarga yang cukup banyak untuk memiliki banyak istri diperbolehkan untuk poligami.

Keputusan tersebut mengatakan bahwa seorang pria yang ingin menikah dengan banyak istri harus meminta izin dari atasannya langsung.

Baca Juga: Afghanistan Minta Indonesia Jadi Fasilitator Pertemuan dengan Taliban

Sumber-sumber Taliban mengatakan kepada BBC bahwa keputusan tersebut sudah didistribusikan kepada anggotanya di Afghanistan dan Pakistan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI