Suara.com - Donald Trump berencana mengadakan upacara perpisahan sendiri dan meninggalkan Gedung Putih pada Rabu pagi waktu setempat sebelum pelantikan Joe Biden digelar.
Menyadur The Guardian, Selasa (19/1/2021) untuk upacara kepresidenan terakhirnya, Trump dilaporkan akan mengadakan parade militer dan perpisahan resmi angkatan bersenjata sebagai panglima tertinggi.
Trump juga dilaporkan ingin membuat mengundang pendukung besarnya, pejabatnya yang saat ini masih bertugas, dan mantan orang-orang dalam pemerintahannya.
Tetapi laporan terbaru mengungkapkan bahwa Trump tidak akan diberikan upacara militer besar-besaran, hanya dua minggu setelah insiden di Gedung Capitol AS yang menewaskan 5 orang.
Undangan telah dikeluarkan oleh Gedung Putih untuk acara yang berlangsung di Pangkalan Gabungan Andrews, pangkalan militer di Maryland yang digunakan oleh Air Force One, pada hari Rabu pukul 8 pagi waktu setempat, atau empat jam sebelum Biden dilantik.
Mengenai detil upacaranya masih belum jelas, tetapi para tamu undangan diberitahu untuk tiba pada pukul 7.15 pagi waktu setempat, ketika suhu diperkirakan di bawah titik beku.
Tamu undangan juga tidak boleh membawa barang-barang termasuk senjata api, amunisi, bahan peledak, laser pointer atau pistol mainan.
Dalam beberapa jam terakhirnya sebagai presiden, Trump akan terbang ke resor dan kediaman pribadinya di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, menggunakan pesawat kepresidenan Air Force One untuk terakhir kalinya.
Air Force One kemudian akan membantu Biden. Trump harus meminta izin dari Demokrat jika ingin menggunakan pesawat tersebut.
Baca Juga: Bikin Ulah di Bali, Kristen Gray Dilaporkan ke Ditjen Imigrasi
Pejabat senior Pentagon dilaporkan mengatakan kepada situs berita keamanan dan intelijen Defense One bahwa tidak ada perpisahan militer yang direncanakan untuk panglima tertinggi, tidak seperti upacara untuk Ronald Reagan, George HW dan George W Bush, Bill Clinton dan Barack Obama.