Epidemiolog: Ketersediaan Bed di RS Covid Kritis karena Intervensi Lemah

Kamis, 28 Januari 2021 | 21:17 WIB
Epidemiolog: Ketersediaan Bed di RS Covid Kritis karena Intervensi Lemah
RS rujukan Covid-19 di Jombang over kapasitas. [Suara Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai kritisnya ketersediaan tempat tidur rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Indonesia saat ini tidak dapat dihindari.

Hal tersebut terjadi akibat lemahnya deteksi penularan virus sedari awal. Bahkan menurutnya program vaksinasi pun belum bisa menutupi peningkatan kasus.

Dicky mengatakan bahwa penampakan semacam itu menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari dari adanya wabah.

Kalau sedari awal pemerintah tidak bisa melakukan intervensi dengan baik, maka yang terjadi adalah kolapsnya rumah sakit serta angka kasus kematian yang meningkat.

"Itu sudah hukum dalam wabah yang memang tidak bisa dihindari kalau kita tidak bisa lakukan intervensi awal ya output awalnya adalah peningkatan kasus dan itu tidak akan bisa dihindari dan yang akan rugi ya kita sendiri. Dan vaksin tidak akan bisa mengejar itu," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Kamis (28/1/2021).

Dicky sendiri melihat kalau Indonesia sudah kebobolan karena tidak memperkuat pendeteksian penularan virus sebagai tataran input penanganan pandemi. Menurutnya hal tersebut mesti diperbaiki.

"Kalau tidak diperbaki di kapasitas deteksi dini, screening, testing dan tracing itu ya kita akan mengalami collapsnya fasilitas kesehatan dan meningkatnya angka kasus kematian, bisa tembus 500 (orang) lebih," ujarnya.

Sebelumnya, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir mengungkapkan bahwa tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 di Indonesia sudah kritis akibat lonjakan kasus.

Abdul mengatakan dari total 970 rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Indonesia saat ini sudah terisi 63,66 persen, bahkan sempat di atas 70 persen pada pekan kedua Januari 2021.

Baca Juga: Kondisi RS Rujukan Covid-19 Kritis, Epidemiolog: Kebobolan Sejak Awal

“Ini ada masalah kita. Karena baseline BOR kita itu sudah pada posisi 70-75 persen. Sehingga dengan kenaikan 20 persen kasus, maka ini kita tentunya berada pada titik kritis,” ungkap Kadir dalam jumpa pers virtual, Rabu (27/1/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI