7 Kontroversi Dewi Tanjung, Ribut dengan AHY, Susi dan Novel Baswedan

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 06 Februari 2021 | 13:34 WIB
7 Kontroversi Dewi Tanjung, Ribut dengan AHY, Susi dan Novel Baswedan
Politikus PDIP Dewi Tanjung melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke polisi, atas dugaan penyebaran berita bohong. [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dewi Tanjung dengan berani melaporkan Amien Rais pada Mei 2019 pada polisi dengan tuduhan People Power. Lengkapnya berkaitan dengan orasi politikus Senior PAN di depan KPU pada 1 Maret 2019. Selain Amien Rais, Dewi Tanjung juga melaporkan Habib Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir atas dugaan makar.

Habib Rizieq dilaporkan karena berkali-kali menyerukan revolusi lewat video di YouTube. Bersamaan dengan laporan itu, Dewi menyertakan empat barang bukti berupa CD berisi rekaman orasi mereka. Laporan tersebut bernomor LP/2998/V/2019/PMJ/Dit. Reskrimum tertanggal 14 Mei.

Berseteru dengan Advokat Pembela Habib Rizieq Shihab, Eggi Sudjana, dan Kapitra AmperaPada Desember 2018 lalu, Dewi Tanjung juga terlibat dalam perseteruan dengan dua advokat pembela Habib Rizieq Shihab, Eggi Sudjana, dan Kapitra Ampera. Perseteruan terjadi lantaran Dewi dianggap telah mengancam pembunuhan pada Eggi Sudjana. Dewi membela diri dengan mengatakan pesannya kepada Kapitra telah diplintir oleh Eggi sebagai ancaman pembunuhan di depan media massa.

5. Opini Kontroversi Soal PSBB

Terbaru, di masa pandemi covid-19, Kontroversi Dewi Tanjung bertambah karena opininya yang berkaitan dengan kebijakan PSBB. Menurutnya ada skenario jahat di balik rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di Jakarta.

Opininya dipublikasikan lewat Twitter, Dewi Tanjung menuding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sengaja menerapkan PSBB agar perekonomian Indonesia lumpuh dan masuk jurang resesi.

Sedangkan, alasan Anies mengambil keputusan PSBB ialah karena tingkat kematian yang terus meningkat, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU khusus Covid-19 belum memadai, dan tingkat kasus positif di Jakarta yang terus naik.

6. Ribut dengan Susi Pudjiastuti

Respons savage Susi Pudjiastuti pada Dewi Tanjung (Twitter/@susipudjiastuti)
Respons savage Susi Pudjiastuti pada Dewi Tanjung (Twitter/@susipudjiastuti)

Dewi Tanjung menyindir mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dengan kebijakannya menenggelamkan kapal asing. Ia mengaku bisa menenggelamkan Susi. 

Baca Juga: Demokrat Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024 dan Pilkada

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @DTanjung15, Dewi menyebutukan bahwa Susi bisa menenggelamkan sebuah kapal, tetapi tidak bisa menenggelamkan dirinya.

Sementara itu, Dewi bisa menenggelamkan Susi karena dirinya tidak memiliki dosa kepada rakyat kecil. Dewi sendiri mengaku selalu membela kebenaran, rakyat, dan negara.

"Bu Susi, anda mungkin bisa menenggelamkan Kapal Nelayan, tapi anda tidak akan bisa menenggelamkan seorang Dewi Tanjung. Tapi saya bisa menenggelamkan seorang Susi Pudjiastuti karena saya tidak punya beban dosa kepada rakyat kecil dan saya membela kebenaran, rakyat dan Negara Republik Indonesia," tulis Dewi Tanjung di akun Twitternya, Kamis (4/2/2021).

7. Meledek AHY Suruh Jadi Ketua RT

Cuitan Dewi Tanjung soal AHY (Twitter.com/@DTanjung15)
Cuitan Dewi Tanjung soal AHY (Twitter.com/@DTanjung15)

Lewat akun Twitternya @Dtanjung15, Dewi Tanjung menulis ledekan untuk Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia menyuruh AHY jadi Ketua RT lebih dulu sebelum menjadi ketua umum partai.

Ledekan ini ditulis Dewi Tanjung terkait tuduhan kudeta Partai Demokrat dari AHY kepada orang di lingkaran Presiden Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI