Perjalanan Irfan Rotor Temukan Hidayah: Awalnya saat Bertemu Band Metallica

Selasa, 16 Februari 2021 | 17:08 WIB
Perjalanan Irfan Rotor Temukan Hidayah: Awalnya saat Bertemu Band Metallica
Punggawa thrash metal, Irfan Rotor menceritakan kisahnya menemukan hidayah (YT/Kana Musik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Melihat pemandangan di belakang panggung selama beberapa hari, Irfan Rotor mulai berpikir dirinya akan bertingkah laku seperti idolanya itu di kemudian hari.

"Waktu itu gue mikirnya, kalau gue terus berkarir musik dan gue jadi superstar seperti mereka, nanti gua bertingkah laku seperti mereka. Pasti itu, if you follow someone, you will be like that man, itu sudah rumus dasar," tuturnya.

"Dan yang gue lihat saat itu, bukan suatu hal yang patut dipuji," lanjut Irfan bercerita.

Lanjutnya, Irfan Rotor mengatakan ia sudah mulai gelisah dan sadar bahwa ada yang salah dalam dirinya. Meski saat itu ia belum mengetahui secara jelas apakah itu hidayah atau sekedar kegelisahannya saja.

Kemudian, Irfan Rotor menceritakan hidayah kedua yang dapatnya. Hidayah itu, ia dapat ketika dirinya manggung mengisi hari pertama dan kedua pembukaan konser band Metallica tersebut.

Menurut Irfan, saat itu hampir seluruh penonton meneriakkan nama Rotor berulang kali. Namun bukannya senang, Irfan malah fokus pada sekerumunan orang-orang yang tidak satu pun memakai kaus Rotor.

"Lampu sorot ke penonton terang sekali, jadi gue lihat tuh. Hampir semua teriak Rotor Rotor Rotor. Nah di situ enggak tahu Allah ngasih rahmat apa. Mereka teriak Rotor tapi satupun enggak ada yang pakai kaus Rotor," tandasnya.

Dari kejadian tersebut, Irfan Rotor menemukan bahwa dirinya tidak bisa mendapatkan fans sejati dalam dunia musik.

"Ternyata gua enggak bisa mendapatkan fans yang sejati dalam dunia musik. Mereka senang dengan Rotor tapi mereka senang dengan yang lain," imbuhnya.

Baca Juga: Jalaludin Rakhmat, Cendekiawan Dan Tokoh Syiah Indonesia Wafat

Sejak mendapat kedua hidayah itu, Irfan Rotor mulai ragu, walau ia belum tahu mana jalan yang benar menuju arah itu. Hingga sampai di tahun 1998, Irfan masih terus bermain band.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI