2 Begal di Medan Tewas Disiksa, LBH Sebut Dijadikan Pencitraan Polisi di TV

Selasa, 16 Februari 2021 | 17:21 WIB
2 Begal di Medan Tewas Disiksa, LBH Sebut Dijadikan Pencitraan Polisi di TV
Ilustrasi tahanan tewas. ANTARA/HO

LBH Medan juga sempat melakukan investigasi ke RS Bhayangkara untuk memperoleh keterangan dari pihak dokter. Mereka mendapatkan keterangan kalau tersangka sudah meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit. 

"Jadi kami menduga ini meninggal di tahanan lalu dibawa ke RS bhayangkara," tuturnya. 

Versi Polisi

LBH Medan mencium adanya kejanggalan atas informasi yang disampaikan oleh pihak kepolisian. Meskipun menyebut kalau dua tersangka meninggal karena sakit, tetapi keterangan yang disampaikan oleh beberapa narasumber justru berbeda. 

Seperti yang disampaikan oleh pihak Polsek Sunggal, di mana dua tersangka disebut meninggal karena sakit lambung dan paru. Kemudian pihak Polrestabes sama sekali tidak menyebut gejala yang diderita dua tersangka dan Kabid Humas Polda Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja (sekarang Direktur Reserse Kriminal Umum Polda) mengatakan penyakitnya adalah jantung dan paru. 

Keterangan polisi yang berbeda-beda itu lantas dipatahkan oleh hasil rekam medis dua tersangka yang menunjukkan tidak ada kelainan pada jantung maupun paru-parunya. 

Dugaan penyiksaan tersebut kemudian diperparah oleh upaya dari RS Bhayangkara kepada keluarga korban untuk tidak mengambil langkah autopsi. Menurut keterangan keluarga, pihak rumah sakit seolah menakut-nakuti supaya tidak mau autopsi. 

"Dan keluarga korban juga diminta untuk membuat surat pernyataan dan video juga untuk yang namanya Rudi Effendi," tuturnya. 

Atas banyaknya kejanggalan tersebut, LBH Medan memutuskan untuk membuat laporan di Polda Sumut, YLBHI, Amnesty Internasional Indonesia, Komna HAM, Ombudsman. LBH Medan juga meminta LPSK untuk turut membantu melindungi dua orang saksi kunci yang saat ini juga sedang di dalam tahanan yakni kakak kandung dan kakak ipar dari korban.

Baca Juga: Polisi Disebut Langgar HAM Jika Kasus Laskar FPI Extra Judicial Killing

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI