Kini Banyak Nelayan Muda dari Paranggupito

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 19 Februari 2021 | 15:28 WIB
Kini Banyak Nelayan Muda dari Paranggupito
Ilustrasi perahu (Antara/HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ada tanda-tanda air mulai keruh. Berubahnya air itu akibat pasir di bagian bawah terangkat arus, airnya memutar. Kalau orang sini menyebutnya ada banjelan. Itu ikan dipancing ataupun memakai krendet untuk lobster tetap tidak mau makan, sulit," kata dia.

Sugesti atau ritual

Selain itu, kata Dwi, ada beberapa hari yang dikeramatkan nelayan untuk tidak mencari ikan. Jika nekat mencari, maka tidak mendapatkan ikan. Bahkan krendet yang dipasang dan ditinggal bisa rusak tersapu gelombang.

"Hari keramat itu yakni Kamis Pahing, malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon. Itu sudah menjadi semacam sugesti atau ritual, jika nekat mancing pada hari itu tidak mendapatkan ikan atau lobster," ujar dia.

Ia menuturkan ada salah satu tokoh masyarakat di Desa Paranggupito yang dikenal ahli memprediksi kondisi laut. Jika tokoh itu memberitahu nelayan agar tidak melaut atau ngrendet, mereka mengikuti arahannya. Karena prediksinya sering tepat dan akurat.

"Intinya, ilmu titen para nelayan itu sebagai acuan untuk melaut atau mencari ikan dan lobster. Mereka sudah hafal waktu-waktunya. Ini saatnya melaut, ini bukan waktunya melaut. Bahkan ada di antara mereka yang berani berenang jika waktunya melaut," kata Dwi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI