Jokowi Lambaikan Tangan di Kerumunan, Epidemiolog: Masih Bisa Kena Corona

Rabu, 24 Februari 2021 | 10:54 WIB
Jokowi Lambaikan Tangan di Kerumunan, Epidemiolog: Masih Bisa Kena Corona
Jokowi disambut kerumunan massa di NTT. (Instagram @buddycsbarts)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menyayangkan aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyapa masyarakat yang berkerumun di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ia menilai, meski Jokowi telah divaksin bukan berarti tak bisa terpapar covid-19. Apalagi NTT pengendalian covidnya dinilai buruk.

Dicky mengatakan, performa pengendalian covid di NTT dinilai sangat buruk. Testing hingga Tracing yang dilakukan di NTT sangat rendah. Sehingga NTT merupakan zona beresiko tinggi penyebaran covid.

"Artinya beliau datang ke zona beresiko tinggi, sehingga harus dihindari keramaian seperti itu berbahaya buat presiden kita. Walaupun beliau sudah divaksin bukan berarti tidak akan terinfeksi. Apalagi dalam situasi ramai begitu," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Rabu (24/2/2021).

Menurutnya, meski Jokowi menyapa dari atas mobil bukan berarti hal tersebut tidak beresiko terhadap penularan virus corona. Dicky pun meminta Jokowi perilakunya agar lebih aman buat dirinya sendiri dan masyarakat.

"Selain 3 M meminimalisir mobilitas mencegah keramaian kerumunan itu contoh yang harus kita berikan. Dan situasi pandemi kita perlu keteladanan dan perlu memberikan contoh konsistensi komitmen untuk mematuhi prokes yang penting tidak hanya siapa pun yg melakukan tapi juga untuk masyarakat yang berkontribusi pandemi yang belum terkendali ini," tandasnya.

Viral video Jokowi

Sebelumnya video Presiden Joko Widodo menyambut masyarakat di Maumere, Nusa Tenggara Timur menuai kritik publik.

Kehadiran Jokowi dituding telah menciptakan kerumunan di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

Baca Juga: Viral Video Jokowi Disambut Kerumunan Warga di NTT, Publik Ramai Mengkritik

Beberapa kritik tersebut diungkapkan lewat cuitan-cuitan warganet di Twitter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI